SURABAYA, KOMPAS.com - Perasaan Asyraq Gufron campur aduk seusai berhasil membawa timnya memenangi laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman.
Asyraq Gufron dkk berhasil memetik poin penuh pada pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2019 antara Persebaya vs PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/10/2019).
Tim tamu menang dengan skor 3-2 dalam pertandingan Persebaya vs PSS Sleman yang berakhir ricuh, kemarin malam.
PSS memenangi laga kontra Persebaya berkat tiga gol yang dicetak Jepri Kurniawan, Haris Tuharea, dan Yevhen Bokhasvili.
Sementara itu, Persebaya mencetak dua gol melalui David Da Silva dan Diogo Campos.
Pada laga ini, bek PSS Asyraq Gufron tampil begitu kokoh di lini pertahanan timnya. Dia mampu berduel dengan dua pemain asing Persebaya, David Da Silva dan Diogo Campos.
Baca juga: Ricuh di Laga Persebaya Vs PSS, Bajul Ijo Harus Ganti Rugi Kerusakan Stadion
Namun, saat memberi keterangan pada media, Asyraq Gufron justru meneteskan air mata.
Kemenangan PSS atas Persebaya membuat Asyraq Gufron dilanda rasa haru karena bahagia sekaligus sedih.
Di satu sisi, bek PSS itu bahagia karena timnya menang. Namun, di sisi lain, Asyraq Gufron juga sedih karena PSS menang di tanah kelahirannya, Surabaya.
"Tentunya kita semua, PSS, bersyukur atas poin penuh yang berharga ini. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lebih, baik lagi," ucap Asyraq Gufron.
"Rasanya bahagia dan sedih. Kalau buat saya banyak sedihnya. Kenapa? Kota Surabaya ini, pemainnya," ucap Asyraq Gufron sambil menangis.
Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, pun mencoba menenangkan Asyraq Gufron dan membesarkan hatinya.
Baca juga: Persebaya Vs PSS, Kericuhan Terjadi Usai Laga
Menurut Seto, wajar bila pemain berusia 23 tahun itu menangis. Sebagai 'Arek Suroboyo', Asyraq Gufron pasti sangat mengagumi Persebaya.
"Dia berjuang profesional untuk PSS secara individu, dia bermain bagus. Dia punya jiwa di Persebaya, tetapi karena profesionalitas," ucap pelatih berusia 45 tahun.
Seto juga turut prihatin dengan situasi yang kini dialami Persebaya. Bajul Ijo tidak pernah menang dalam enam laga terakhir. Seto berharap agar Persebaya segera menemukan performa terbaiknya pada laga-laga ke depan.
"Harapannya tentu Persebaya semakin berkembang dan meningkat, jadi salah satu tim legenda di Indonesia," kata Seto.
Laga Persebaya vs PSS Sleman sempat diwarnai kericuhan. Para pendukung tuan rumah turun ke lapangan seusai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Akibat kericuhan ini, sejumlah fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo pun rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.