KOMPAS.com - Skuad Arsenal tampak memberikan dukungan kepada Granit Xhaka setelah sang kapten dihujat para penonton di Stadion Emirates ketika ia ditarik keluar pada laga kontra Crystal Palace, Minggu (27/10/2019).
Granit Xhaka mendapat cemoohan dari mayoritas 60.000 suporter yang hadir di Stadion Emirates pada hari itu ketika ia berjalan pelan ke pinggir lapangan.
Pemain Timnas Swiss tersebut bereaksi, menaruh tangannya di kuping seperti menantang para fans. Ia tak menghampiri pelatih Unai Emery dan langsung berjalan ke terowongan pemain sembari melepas jerseynya.
Media sosial dan para pandit ramai mengkritik tindakan sang pemain yang dianggap tak pantas bagi seorang kapten.
Akan tetapi, tak sedikit yang kemudian bersimpati dengan pemilik tendangan gledek ini.
Baca juga: Granit Xhaka dan Sejarah Panjang Kapten Bermasalah Arsenal
Salah satu yang langsung menunjukkan perasaan menyesal adalah Lucas Torreira.
Gelandang mungil asal Uruguay ini terlihat bingung dengan para penonton yang berada di mulut terowongan.
Setelah merentangkan tangannya ke arah para fans, ia bahkan sampai mengeluarkan air mata di pinggir lapangan.
Pelatih Unai Emery dan bek kanan Hector Bellerin kemudian menghiburnya.
Reaksi Torreira mungkin penanda seperti apa popularitas Xhaka bagi rekan-rekannya.
Unai Emery memang memberi para pemain suara untuk memilih kapten pengganti Laurent Koscielny yang hengkang pada musim panas 2019.
"Sang pelatih meminta kami menulis 5 nama, siapa saja yang kami inginkan sebagai kapten," tutur Xhaka ke Metro pada awal Oktober.
"Semua dilakukan tanpa menyinggung perasaan seorang pemain, tak ada nama di setiap carik kertas. Anda hanya perlu menulis lima kapten," lanjutnya.
Baca juga: Canelo Alvarez Tak Takut dengan Tantangan di Kelas Light Heavyweight
"Pada akhirnya, tim sendiri, para pemain, dan tentu saja sang bos yang menentukan siapa yang bakal menjadi kapten dari lima nama tersebut."
Xhaka menekankan pentingnya kerja sama dan kesatuan tim baik di masa sukses mau pun sulit, seperti ketika The Gunners menderita kekalahan pada final Liga Europa 2019 saat menghadapi Chelsea di Baku, Azerbaijan.