JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Zainudin Amali langsung mendatangi Kantor Kemenpora, Jakarta, beberapa jam setelah susunan Kabinet Indonesia Maju diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10/2019).
Tiba sekitar pukul 14.00 WIB, Amali langsung disambut para pejabat teras di Kemenpora.
Ia langsung menyalami satu per satu para pejabat yang sekarang menjadi bawahannya itu.
Amali mengaku kaget dengan sambutan yang diterimanya itu. Tak cuma dari pejabat Kemenpora, Amali juga disambut para wartawan yang sudah menantikan wawancara perdana dengannya.
Pasalnya, Amali mengaku baru kali ini diwawancara dengan disambut terlebih dahulu.
"Biasanya saya dikejar-kejar, tapi kali ini disambut. Terima kasih, khususnya kepada teman-teman kementerian ya," kata Amali.
Baca juga: Zainudin Amali, Minim Jejak di Olahraga, Pernah Diperiksa KPK
Meski sudah tiba pada Rabu hari ini, upacara serah terima jabatan dari pejabat lama ke pejabat baru Menpora akan dilakukan pada Kamis (24/10/2019) besok.
Menpora yang lama, Imam Nahrawi, saat ini tengah ditahan akibat tersangkut kasus korupsi. Jadi, besar kemungkinan posisinya saat Sertijab akan diwakilkan.
Untuk Rabu hari ini, Amali mengaku hanya ingin berbincang-bincang dengan para pejabat Kemenpora, seputar dunia keolahragaan dan kepemudaan yang menjadi lingkup kerja kementerian tersebut.
Amali menilai dirinya merupakan pendatang baru bila dibandingkan pejabat-pejabat lain di Kemenpora.
"Saya pendatang baru, beliau-beliau senior, saya junior," ujar politisi Partai Golkar ini.
"Kan yang baru datang namanya junior. Mudah-mudahan enggak diplonco saya, (seperti) orang masuk perguruan tinggi, enggak diospek," kata dia lagi.
Saat datang ke Kemenpora, Amali sempat dihadiahkan sehelai jaket bomber Kemenpora yang diberikan Deputi Pengembangan Pemuda, Asrorun Ni'am.
Baca juga: Zainuddin Amali Akui Ada Permintaan Uang 10 Miliar dari Akil Terkait Pilgub Jatim
Amali nyaris tak punya rekam jejak di dunia olahraga, selain terlibat dalam pembentukan Liga Mahasiswa pada sekitar era 1980-an.
Selain nyaris tak punya rekam jejak di dunia olahraga, Zainudin justru pernah ikut terseret dalam beberapa kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.