KOMPAS.com - Insiden tak mengenakkan menimpa Ketua Umum PB PBSI sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto.
Wiranto diserang oleh orang tak dikenal saat menghadiri sebuah acara di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, pelaku penyerangan saat ini sudah ditangkap.
"Ya, pelaku sudah diamankan. Kapolda ada di TKP. Saat ini sedang diperiksa dulu," kata Dedi.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto turut prihatin dengan kabar buruk dari Wiranto sekalu Ketua Umum PB PBSI.
Baca juga: Ini Sosok Pelaku Penusukan Wiranto Menurut Ketua RT
Meski demikian, Budiharto memastikan jika PBSI maupun bulu tangkis tidak akan terganggu.
Terlebih mendekati SEA Games 2019 di Filipina, November mendatang.
Bulu tangkis menjadi andalan kontingen Indonesia untuk memanen medali emas.
"InsyaAllah organisasi PBSI tidak terganggu. Tapi kami lebih melihatnya beliau sebagai Menkopolhukam, yang dibutuhkan bagi negara dan bangsa," kata Budiharto kepada Kompas.com.
"Ya kami menyayangkan dan menyesalkan kok beliau sampai bisa dilukai seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Jika Pembibitan Bulu Tangkis Berhenti, Wiranto Mundur dari Ketum PBSI
Dia berharap kejadian tersebut tak terulang kembali dan kondisi Wiranto cepat membaik.
"Ini sudah terjadi kita berharap dan berdoa kondisi pak Wiranto bisa baik-baik saja dan lekas pulih kembali," ujarnya.
"Karena beliau juga sangat dibutuhkan sekali bagi negara dan bangsa, mengingat tugas beliau yang cukup berat (sebagai menkopolhukam)," tambah Budiharto.
Budiharto tidak memungkiri jika ke depannya akan turut menjenguk Wiranto. Namun, dirinya belum bisa memastikan untuk waktunya.
Baca juga: Wiranto Pastikan Ahsan/Hendra Akan Dapat Hadiah Apresiasi
"Sekarang kami belum tahu kondisi beliau gimana, tempatnya di mana. untuk sekarang belum ada rencana tersebut," jelasnya.
"Kita akan tunggu saat suasana sudah lebih tenang. Saya akan coba komunikasi lebih lanjut lagi," tutup Budiharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.