AC Milan Vs Fiorentina, Giampaolo Sebut Timnya seperti Tak Pernah Latihan

KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo, mengkritik penampilan anak asuhnya pada laga kontra Fiorentina di pekan ke-6 Liga Italia, Minggu (29/9/2019).

Pertandingan AC Milan vs Fiorentina yang digelar di Stadion San Siro itu berakhir dengan skor 1-3 untuk kekalahan tim tuan rumah.

Penampilan para pemain AC Milan saat dikalahkan Fiorentina membuat Giampaolo merasa frustrasi.

Pelatih 52 tahun itu bahkan menyebut para pemainnya tampil layaknya sebuah tim yang tidak pernah berlatih bersama.

"Saya bertanggung jawab, tetapi akan terus maju karena percaya pada ide-ide saya," kata Giampaolo seperti dikutip Bolasport.com dari Sky Sport Italia.

"Hal yang mengganggu saya adalah tim ini seperti muncul di San Siro tanpa pernah menjalani sesi latihan bersama. Anda boleh kalah, tetapi tidak seperti ini."

Giampaolo memang patut kecewa. AC Milan kalah meski Giampaolo telah memilih starting XI yang sama seperti saat melawan Torino pada pertandingan sebelumnya, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: AC Milan Vs Fiorentina, Rossoneri Ulangi Catatan Buruk 81 Tahun Lalu

Giampaolo mengklaim bahwa performa starting XI AC Milan di babak pertama laga kontra Torino adalah yang terbaik sejauh ini. Meski pada akhirnya, I Rossoneri - julukan AC Milan - tetap kalah dari Torino.

Dengan pertimbangan itu, sang arsitek kembali menurunkan susunan pemain tersebut saat menjamu Fiorentina.

Ini adalah kali pertamanya Giampaolo menurunkan starting XI yang sama untuk dua laga.

Giampaolo mungkin sudah tidak bingung lagi dan AC Milan mungkin telah menemukan komposisi tim terbaik.

Akan tetapi, jalannya pertandingan kontra Fiorentina justru di luar harapan. AC Milan tampil berantakan.

"Tim ini bermain dengan karakter hebat hanya tiga hari yang lalu dan saya melihat beberapa momen yang saya sukai," kata Giampaolo.

Baca juga: AC Milan Vs Fiorentina, Rossoneri Dipermalukan Tim Tamu di San Siro

"Malam ini, AC Milan bermain buruk dalam level individual, tanpa organisasi atau kolektivitas," tutur Giampaolo.

"Beberapa pemain masih muda dan tentu saja boleh mencoba pergerakan individual. Akan tetapi, ketika menemui kesulitan, Anda harus punya kekuatan untuk mengandalkan identitas Anda sebagai sebuah tim."