KOMPAS.com – Derbi Della Madonnina akan tersaji kala AC milan bertemu Inter Milan dalam lanjutan pekan ke-4 Serie A Italia.
Pertandingan antara keduanya akan digelar pada hari Sabtu (21/9/2019) atau Minggu dini hari pukul 01.45 dini hari di Stadion San Siro.
Derbi tersebut sekaligus menjadi laga perdana dua pelatih baru mereka Marco Giampaolo yang membela Si Merah Hitam, dan Antonio Conte yang membela Si Biru Hitam.
Antara Marco Giampaoli dan Antonio Conte mempunyai catatan tersendiri di Serie A Italia.
Baca juga: Milan Vs Inter, Donnarumma Sakit Hati Ingat 2 Kekalahan Musim Lalu
Kala Giampaolo menangani Sampdoria, pria berusia 51 tahun itu mampu membawa klub berjuluk II Samp itu finis di posisi kesembilan Liga Italia musim 2018-2019.
Sementara Conte sudah tiga kali menjuarai Serie A Italia secara beruntun saat asih menangi Juventus pada periode 2011 hingga 2014.
Kedua pelatih akan saling meracik strategi demi dapat meraih poin penuh sekaligus mengukuhkan diri siapa yang terbaik dalam derbi pertama mereka.
Salah satu pemain yang pernah bermain bersama kedua pelatih tersebut Fabio Quagliarella memberikan komentar jelang bentrokan antar dua mantan pelatihnya tersebut.
Baca juga: Milan Vs Inter, Rekor Sempurna Giampaolo Jelang Derby Della Madonnina
Dilansir dari The Star (21/9/2019), dia menilai keduanya memiliki filosofi permainan yang berbeda.
Bahkan hingga sekarang gaya permainan mereka di klub yang baru mereka tangani masih terlihat sama seperti dulu.
Quagliarella lantas menggambarkan pengalaman dirinya pernah dilatih oleh kedua pelatih tersebut.
Two new coaches, a century old challenge.
— Lega Serie A (@SerieA_EN) September 20, 2019
It’s Conte's and Giampaolo's first Milano derby, who’ll take it on home?#SerieATIM #WeAreCalcio pic.twitter.com/t6vZ3Cvhqj
Ia menceritakan bagaimana ketika masih berseragam Juventus, Conte merupakan sosok yang tegas dan ambisius.
Gaya permainan Conte yang dinilai agresif guna membangkitkan semangat para pemainnya untuk selalu meraih kemenangan di setiap laga.
“Dia adalah pria yang tahu bagaimana meningkatkan mental tim terutama karakter para pemainnya,” kata Quagliarella dikutip dari Sempreinter.
“Dia adalah pemenang dengan metode kerjanya yang sangat sulit. Dia dapat terbawa oleh antusiasmenya tetapi dia adalah seorang pemenang,” sambung penyerang Sampdoria tersebut.