KOMPAS.com – Loris Karius tampaknya identik dengan blunder. Dia masih melakukan kesalahan serupa meski kini sudah berseragam klub raksasa Liga Turki, Besiktas.
Publik pecinta sepak bola dunia pasti masih ingat bagaimana aksi konyol Karius yang membuat Liverpool gagal meraih gelar Liga Champions 2018.
Dalam laga final, Karius membuat dua blunder sehingga Liverpool kalah dari Real Madrid.
Setelah itu, Liverpool "membuang" Karius Besiktas dengan status pinjaman pada tahun yang sama untuk mengasah kembali instingnya menangkap bola.
Hasilnya tidak terlalu buruk. Karius mampu membawa Besiktas finis di posisi ketiga dan mengantarkan klub itu lolos ke Liga Europa.
Namun Karius kembali membuat kesalahan fatal saat Besiktas melawan Slovan Bratislava dalam fase grup Liga Europa, Jumat (20/9/2019) dini hari WIB.
Baca juga: Hasil Liga Europa Grup A-L, Man United dan Arsenal Menang
Akibatnya, Besiktas menelan kekalahan. Slovan yang bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Narodny Futbalovy, mengamankan poin penuh berkat kemenangan 4-2.
Karius bertanggung jawab atas lahirnya gol pertama Slovan Bratislava yang dicetak oleh Andraz Sporar pada menit ke-14 .
Bermaksud untuk mencegah bola umpan jauh lawan, kiper berusia 26 tahun tersebut meninggalkan sarangnya.
Baca juga: Liga Europa, Laga Setengah Abad Man United Versus FK Partizan
Namun, Karius yang telah melompat untuk menyundul bola justru gagal membuang si kulit bulat. Tak ada koordinasi membuat Karius tidak melihat datangnya bek kiri Besiktas, Pedro Rebocho.
Akibatnya, Andraz Sporar yang tidak terkawal pun dengan mudah menembakkan bola ke gawang Besiktas yang telah kosong.
Setelah insiden tersebut, Besiktas pun membalas melalui tendangan penalti Adem Ljajic.
Bahkan wakil Turki tersebut mampu berbalik unggul 2-1 melalui gol bunuh diri pemain Slovan Bratislava, Vasil Bozhikov.
Akan tetapi, tuan rumah berhasil mencetak 3 gol pada babak kedua melalui Andraz Sporar yang pada menit ke-58, Marin Ljubicic dan Moha saat injury time.
Kekalahan tersebut menjadi sorotan fans Besiktas. Karius menjadi obyek kritik karena penampilan buruk tersebut.