KOMPAS.COM - Setelah musim 2021, jadwal MotoGP bisa menggelar hingga 22 seri.
Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan sistem giliran kepada lima seri yang ada di Spanyol dan Portugal.
Usul tersebut diungkapkan petinggi MotoGP, Carmelo Ezpelata, pada Sabtu (14/9/2019).
Spanyol telah menggelar empat seri di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Jerez, Valencia dan Aragon, dari 19 seri balapan di kalender musim ini.
Akan tetapi, Sirkuit Portimao di Portugal mengemukakan keinginannya untuk bergabung.
Sementara itu, Finlandia akan masuk di kalender musim 2020 dan Indonesia di tahun berikutnya.
Ezpeleta mengatakan satu wilayah tak boleh menggelar seperempat dari seri balapan yang ada di musim itu.
Baca juga: Mola TV Pegang Hak Siar Euro 2020 dan Kualifikasi Piala Asia U-16
"Kami kira hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membuat rotasi di antara lima Grand Prix yang digelar di Semenanjung Iberia itu," kata Ezpeleta.
"Setiap sirkuit akan menggelar tiga seri balapan dalam lima tahun tapi ini adalah skenario jika semua yang direncanakan berjalan," tuturnya.
Ezpeleta juga mengungkapkan adanya ketertarikan yang besar untuk menggelar balapan khususnya di Asia Selatan yang menjadi pasar penting para pabrikan motor.
Kemudian Italia akan mendapat jatah dua balapan karena negara itu merupakan rumah dari dua pabrikan motor.
"Tentunya kalender balapan tak boleh tanpa batas. Pada 1992 ada 13 grand prix dan sekarang kita punya 19 dan tahun depan akan ada 20 seri. Dua puluh adalah angka maksimal grand prix yang kami sepakati untuk musim depan," kata Ezpeleta.
"Kami membahas situasi itu dan sepakat jika jumlah maksimal balapan di periode antara 2022 dan 2026 adalah 22 balapan," jelasnya.
Saat ini, MotoGP 2019 sudah memasuki seri ke-13 dari total 19 seri.
Seri ke-13 akan berlangsung di San Marino. MotoGP San Marino sudah dimulai sejak Jumat (13/9/2019).