Ada 200 Pekerja di Balik Satu Pertandingan Premier League

KOMPAS.COM - Sepak bola dan hak siar menjadi dua hal yang tak terpisahkan.

Kompetisi atau turnamen kelas dunia seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, dan Liga Inggris selalu jadi rebutan banyak televisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, persaingan merebut hak siar tidak hanya dilakukan oleh stasiun - stasiun televisi tapi juga streaming Liga Inggris. 

Beberapa stasiun televisi dan layanan streaming memang rela mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk mendapatkan hak siar tersebut demi meraih hati para pecinta sepak bola.

Pada Piala Dunia 2018, di Indonesia, hak siar turnamen sepak bola paling bergensi itu dimenangkan oleh Futbal Momentum Asia (FMA).

FMA menjadi satu - satunya pemegang hak ekslusif Piala Dunia 2018 di Indonesia, yang mencangkup hak media, hak komersial dan hak siar Piala Dunia 2018.

Dengan hak ekslusif tersebut, FMA ingin tayangan Piala Dunia 2018 disaksikan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia, dari perkotaan, hingga ke pelosok.

Karena itu, banyak alternatif untuk menonton Piala Dunia 2018.

Trans TV dan Trans 7 yang menayangkan siaran langsung Piala Dunia 2018 di jaringan tv free to air.

Lalu ada K-Vision dan Transvision di jaringan tv berbayar. Buka Lapak yang bekerja sama dengan KLIK TV serta XL Axiata, Telkomsel dan Indosat Oorodeo di layanan streaming.

Baca juga: Klasemen Liga Inggris dan Jadwal Pekan Ke-4 Premier League

FIFA berhasil mendapatkan pemasukan dari hak siar Piala Dunia 2018 sebesar $3 miliar.

Transaksi tersebut naik 90 persen dibanding penjualan hak siar Piala Dunia 2010 dan 2014 lalu.

Pendapatan FIFA pada dua penyelenggaraan Piala Dunia 2010 masing- masing berada di angka $2,4 miliar.

Terdapat 685 pemegang lisensi yang memperoleh hak siar untuk Piala Dunia 2018 di seluruh dunia.

Dengan rincian, 274 pemegang lisensi berbasis di Afrika. Disusul oleh 175 pemegang lisensi hak siar di Eropa dan 95 di Asia.