SURABAYA, KOMPAS.com - Madura United menegaskan pihaknya tidak setuju dengan wacana penggunaan kembali wasit asing untuk memimpin pertandingan di kompetisi Liga 1.
Manajer Haruna Soemitro mengaku pengalaman dua musim lalu menunjukkan banyak keputusan kontroversial yang dibuat wasit asing.
"Federasi yang bisa memutuskan penggunaan wasit asing. Tapi berdasar pengalaman kita penampilan mereka mengecewakan, tidak juga lebih bagus," ucapnya.
Baca juga: Arema Kehilangan Dedik dan Ricky Saat Lawan Persebaya
Haruna menyatakan akan lebih baik PSSI memiliki instrumen yang bisa mendeteksi keputusan wasit yang disengaja atau keputusan yang memang wasit tidak paham.
"Kalau tidak ada instrumen yang bisa deteksi antara kesengajaan atau manusiawi susah membedah permasalahan wasit di Indonesia," ungkapnya.
Jika tak kunjung ada perubahan dalam kinerja wasit di Indonesia, Haruna tak segan akan meminta Madura United mundur dari kompetisi dengan segala konsekuensi yang akan diterima.
"Kalau soal ancaman mundur serius bagi Madura karena kita ingin berkontribusi pada sepak bola nasional. Apalagi kami sudah siapkan pemain level timnas, kalau dirusak seperti itu kenapa harus kompetisi," tegasnya.
Beberapa waktu lalu Madura United sudah melaporkan wasit Adi Riyanto kepada PSSI karena kepemimpinannya yang dinilai kurang saat lawan Bhayangkara FC.
Satu keputusan yang diprotes tim Madura United adalah dianulirnya gol Beto Goncalves.
Anehnya gol dianulir karena terjadi pelanggaran lebih dulu kepada Engelberd Sani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.