KOMPAS.com - Liverpool mengakhiri persiapan pramusim dengan kemenangan 3-1 atas Lyon pada Rabu (31/7/2019). Salah satu pemain yang memesona kontra tim jagoal asal Perancis itu adalah Adam Lallana.
Sang gelandang serang memukau kala dipercaya Juergen Klopp turun sebagai "nomor 6", posisi defensive midfield yang relatif baru bagi mantan gelandang Southampton tersebut.
Melawan Lyon, Adam Lallana menunjukkan energi tinggi dalam merusak ritme operan lawan. Ia beberapa kali melepaskan tekel untuk mengambil si kulit bundar dari penguasaan lawan.
Adam Lallana juga bisa meneruskan bola secara vertikal ke para pemain depan lewat operan-operan akuratnya.
"Saya menikmati peran ini. Sang manajer mengatakan bahwa saya punya kemampuan untuk bermain di posisi itu," tutur pemain berusia 31 tahun itu di situs resmi klub.
"Saya pikir, saya punya kemampuan untuk meneruskan bola, membawa kami keluar dari situasi sulit dan membawa aspek berbeda ke tim."
Baca Juga: Thailand Open 2019 - Fajar/Rian Berhasil Balaskan 'Dendam Di Istora'
Pada musim panas ini, Juergen Klopp sudah mencoba Lallana dua kali di posisi tersebut, saat melawan Tranmere.
"Adam Lallana sungguh sangat membantu bermain dari posisi itu," ujar Juergen Klopp kepada Liverpool Echo.
"Sulit bermain di posisi sentral seperti itu, ia pemain hebat yang selalu menginginkan bola. Tak keren apabila Anda kehilangan bola di posisi itu, tetapi sisanya brilian," lanjutnya.
Sektor gelandang tengah adalah posisi yang menghantui Juergen Klopp setidaknya dalam dua musim terakhir bahkan ketika Philippe Coutinho masih ada.
Selain Coutinho, Liverpool tidak mempunyai pemain kreatif yang dapat membawa bola dari lapangan tengah.
Baca Juga: 5 Momen Kesalahan Teknis Paling Fatal di WWE, The Undertaker Terbakar
Adam Lallana memang beroperasi di lapangan tengah saat ia menggelora pada musim 2016-2017.
Lallana menjadi bagian dari lini tengah dengan tiga gelandang sentral. Dari posisi tersebut, ia mencetak delapan gol dan tujuh assist dari 31 pertandingan Liga Inggris.
Pada musim itu, kontribusinya komplet dengan mencatatkan 1,3 dribel sukses dan juga 1,6 operan kunci per laga.
Perbedaan peran Adam Lallana ketika itu dengan pramusim sekarang adalah pada 2016-2017, Lallana bermain sebagai salah satu dari dua gelandang tengah dengan peran lebih maju.