Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Pemain PSIS Kenang Final Divisi Utama 1998-1999 yang Juga Tertunda

Kompas.com - 29/07/2019, 18:41 WIB
Suci Rahayu,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tertundanya final leg kedua Piala Indonesia membuat publik riuh. Namun, jauh sebelum kejadian ini, pada musim 1998-1999 lalu, juga ada laga final yang memicu kontroversi.

Seperti diketahui, laga leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar kontra Persija Jakarta yang harusnya digelar Minggu (28/7/2019) tertunda. Atas alasan keamanan, PSSI menunda laga di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, itu.

Pada Divisi Utama - kompetisi kasta tertinggi Indonesia kala itu - laga final musim 1998-1999 juga menuai polemik. Kondisi keamanan Jakarta yang tidak stabil menjadi alasannya.

Laga final Divisi Utama musim 1998-199 yang sedianya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno itu tidak mendapat izin.

Laga final antara PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya itu pun akhirnya harus digelar di luar Jawa. Laga final pada akhirnya digelar di Stadion Klabat, Manado.

"Kebetulan itu musim kedua saya di sepak bola profesional dan menjadi salah satu sejarah dalam karier sepak bola saya," kenang Nova Arianto.

Baca juga: Laga Tunda Final Piala Indonesia Ubah Jadwal PSM dan Persija di Liga 1

Saat itu, Nova Arianto bermain untuk PSIS. Pada laga final, Nova dan PSIS meraih gelar juara.

Mahesa Jenar menang dengan skor 1-0 atas Persebaya lewat gol yang dicetak oleh Tugiyo.

"Kebetulan tahun itu masih pakai dua wilayah dan masih ada babak 8 Besar yang di gelar di Senayan [Gelora Bung Karno]," kenang eks pemain Timnas Indonesia itu.

"Saya lupa entah ada kejadian apa yang akhirnya final di pindah di Manado," ucap putra dari pelatih kawakan Sartono Anwar tersebut.

Baca juga: Jadwal Laga Tunda Piala Indonesia, PSM Makassar vs Persija Jakarta

Nova masih ingat betul riuhnya suasana di Stadion Klabat, begitu juga dengan atmosfer jalannya laga.

"Saat itu, saya ada di bench dan siap-siap menggantikan salah satu pemain di saat terakhir, waktu mau selesai tapi kurang beberapa menit Tugiyo membuat gol untuk menjadikan PSIS menjadi juara," kenang Nova.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com