Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Indonesia Lolos ke Piala Dunia?

Kompas.com - 27/06/2019, 08:41 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Piala Dunia adalah turnamen sepak bola paling akbar sejagad yang punya prestise tersendiri. Ratusan negara di dunia harus berebut dan saling sikut untuk tampil di ajang empat tahunan ini.

Indonesia tercatat baru sekali tampil di Piala Dunia. Namun itu sudah sangat lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Pada edisi Piala Dunia ketiga di Perancis tahun 1938, Indonesia yang masih menyandang nama Hindia Belanda jadi negara Asia pertama yang tampil pada Piala Dunia.

Sejak saat itu, Indonesia tak pernah lagi lolos ke Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2018, Indonesia bahkan tak ikut kualifikasi karena sanksi FIFA.

Baca juga: PSSI Libatkan Pelatih Timnas untuk Sempurnakan Filanesia

Berangkat dari hal itu, selaku induk organisasi sepak bola di Tanah Air, PSSI mulai menyusun rencana jangka panjang untuk bisa lolos ke Piala Dunia.

Mulai 2017, PSSI memperkenalkan dan mensosialisasikaan Filosofi Sepak Bola Indonesia atau Filanesia, sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim. 

Pada tahun 2019 ini, PSSI akan mengadakan Filanesia On The Road ke berbagai wilayah di Indonesia. Filanesia akan diajarkan ke anak-anak melalui mobil perpustakaan keliling khusus untuk pembelajaran sepak bola.

Guna mendukung program tersebut, produsen sampo Clear telah menyumbangkan 10.000 bola plastik yang nantinya akan digunakan selama kegiatan Filanesia On The Road.

Baca juga: Tanpa ASEAN, PSSI Ingin Gandeng Australia Helat Piala Dunia 2034

"Apa yang didapat Jepang hari ini adalah visi 10-20 tahun lalu. Vietnam punya visi dari 10 tahun lalu untuk dapat hari ini," kata Deputi Sekjen PSSI, Marsal Irwan Masita di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

"Kita ingin target World Cup 2034, kita inginnya 2030. Apakah kita bisa berharap untuk 2022, kita tentu berharap," lanjutnya.

Marsal menyebut Finalesia adalah salah satu program akar rumput yang menjadi dasar bagi PSSI untuk menciptakan pesepak bola berkualitas ke depannya.

"Dari grassroot nanti akan suplai talent ke level amatir, baru ke profesional, dari profesional baru nanti ke tim nasional," ujar Marsal.

Clear tak cuma berupaya mendukung PSSI dalam upaya meloloskan timnas Indonesia ke Piala Dunia, tapi juga program pelestarian lingkungan. Dalam program ini, Clear telah membuat bola sepak dari hasil daur ulang botol sampo.

"Penyebaran bola plastik adalah aksi nyata kreatif hasil kerja sama Clear bersama PSSI. Untuk ukuran, Clear berkonsultasi dengan PSSI agar bola plastik ini bisa menyerupai bola karet yang digunakan dalam pertandingan resmi," kata Senior RnD Manager Unilever Indonesia, Dave Shaw.

Baca juga: Sepak Bola, Saatnya Fokus Pembinaan Usia Dini

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan bahwa mimpi bermain di Piala Dunia sudah menjadi target jangka panjang timnas Indonesia sejak lama.

Selama beberapa tahun terakhir, ia menyebut PSSI telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mendukung upaya tersebut, seperti pendidikan untuk pelatih, pendidikan wasit, program pengembangan pemain muda, hingga kompetisi usia dini. 

"Dengan adanya kolaborasi bersama Clear melalui Filanesia untuk mendukung program pengembangan sepakbola tanah air, kami berharap ke depannya Filanesia dapat berkembang dan memberikan  pemain-pemain muda berkualitas bagi Indonesia," pungkas Tisha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com