KOMPAS.com - Liverpool sukses meraih gelar juara Liga Champions musim 2018-2019 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur pada laga final, Sabtu (1/6/2019) atau Minggu dini hari WIB.
Stadion Wanda Metropolitano di Madrid, Spanyol, menjadi saksi kesuksesan Liverpool merengkuh trofi Si Kuping Besar setelah mengunci kemenangan 2-0 atas Tottenham.
Dua gol kemenangan Liverpool tercipta berkat tendangan penalti Mohamed Salah di menit kedua dan gol yang dicetak Divock Origi pada menit ke-88.
Perjalanan menakjubkan pun telah dilalui The Reds -julukan Liverpool- hingga berhasil memijakkan kaki di final.
Skuad asuhan Juergen Klopp itu lolos ke final setelah secara mengejutkan menyingkirkan Barcelona di semifinal dengan agregat 4-3.
Padahal, Liverpool sempat nyaris gagal ke final saat kalah 0-3 dari Barcelona di leg pertama semifinal. Namun, mereka mampu bangkit dan berbalik menghajar Barcelona dengan skor 4-0 di leg kedua.
Kemenangan atas Barcelona di semifinal seolah telah menjadi pertanda bahwa Liverpool bakal menjadi juara Liga Champions musim ini.
Baca juga: Divock Origi, Kisah Pemain Pengganti Penentu Gelar Liverpool
Uniknya, Liverpool ternyata bukanlah satu-satunya klub yang berhasil menjadi juara Liga Champions setelah menyingkirkan Barcelona di semifinal.
Berdasarkan penelusuran BolaSport.com, ada empat tim lain yang telah membuktikan bahwa keberhasilan mengalahkan Barcelona di semifinal adalah jaminan untuk meraih gelar juara Liga Champions.
Keempat tim itu adalah Manchester United, Inter Milan, Chelsea, dan Bayern Muenchen. Mereka sama-sama menjadi juara Liga Champions setelah mengalahkan Barcelona di semifinal.
Dimulai pada musim 2007-2008, Manchester United mampu menyingkirkan Barcelona pada babak semifinal lewat gol tunggal Paul Scholes.
Di partai puncak, tim Setan Merah keluar sebagai juara setelah mengalahkan Chelsea lewat drama adu penalti.
Baca juga: Selamati Liverpool, Pochettino Tetap Bangga dengan Performa Tottenham
Dua musim berselang, Inter Milan mengikuti jejak Manchester United sebagai juara setelah mengalahkan Barcelona berkat keunggulan agregat 3-2.
Nerazzuri keluar sebagai juara setelah sukses menaklukkan Bayern Muenchen di final dengan skor 2-0 dan memastikan treble winner bersama Jose Mourinho.
Kondisi serupa kembali terulang saat Barcelona bertemu Chelsea di babak semifinal pada musim 2011-2012.