KOMPAS.com - Duel Chelsea vs Arsenal bakal tersaji pada partai final Liga Europa 2018-2019.
Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, menjadi panggung pertunjukan kedua klub untuk mengukuhkan status sebagai yang terbaik di kompetisi “kasta kedua” antarklub Eropa ini.
Bagi The Blues, julukan Chelsea, ini adalah kesempatan emas untuk mengakhiri perjalanan mereka di musim ini dengan raihan trofi.
Baca juga: Kecewa dengan UEFA, Arsenal Kembalikan 2.300 Tiket Final Liga Europa
Sementara itu, bagi Arsenal, ini adalah satu-satunya jalan menuju kompetisi Liga Champions musim depan sehingga mereka “dipaksa” meraih kemenangan pada final Liga Europa.
Chelsea dan Arsenal melaju ke final Liga Europa setelah pada babak sebelumnya berhasil menyingkirkan lawan-lawan mereka.
Eden Hazard dkk harus bersusah payah menyingkirkan wakil Jerman, Eintracht Frankfurt, melalui babak adu penalti.
Adapun Arsenal melaju ke final Liga Europa setelah menang pada dua pertemuan melawan wakil Spanyol, Valencia. Secara agregat, pasukan Unai Emery unggul 7-3.
Baca juga: Jelang Final Liga Europa, David Luiz Peringatkan Chelsea
Partai final Liga Europa musim ini terbilang ideal. Pasalnya, kedua tim merupakan kontestan paling produktif soal membobol gawang lawan.
Chelsea berada di urutan pertama dengan torehan 32 gol, sementara Arsenal berada di urutan ketiga dengan 29 gol.
Olivier Giroud menjadi pemain yang paling rajin membobol gawang lawan. Total 10 gol sudah disarangkan oleh pemain berpaspor Perancis ini sekaligus menempatkan dirinya di puncak daftar pencetak gol terbanyak di kompetisi tersebut.
Dari kubu Arsenal diwakili oleh Pierre-Emerick Aubameyang dengan torehan delapan gol.
Chelsea sudah pernah merasakan menjadi juara Liga Europa pada musim 2012-2013 lalu.
Baca juga: Pelatih Hormati Keputusan Mkhitaryan Absen pada Final Liga Europa
Sementara itu, bagi Arsenal, ini merupakan final Liga Europa pertama dan mereka belum pernah merasakan berada di podium tertinggi.
Arsenal bisa difavoritkan menjadi juara jika melihat reputasi pelatih mereka saat ini. Ya, Unai Emery adalah “bapaknya” Liga Europa.
Pria asal Spanyol ini pernah menjuarai Liga Europa bersama Sevilla tiga kali berturut-turut (2013-2014, 2014-2015, dan 2015-2016).