Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Minarti Timur untuk Tunggal Putri Indonesia

Kompas.com - 26/04/2019, 17:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asisten pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, mengevaluasi permainan keempat tunggal putri Indonesia pada Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, 23-28 April.

Keempat tunggal putri tersebut ialah Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, dan Chorunnisa.

Fitriani, dan Ruselli terhenti di babak pertama, sedangkan Gregoria dan Choirunnia terhenti di babak kedua.

Fitrinai kalah dari Soniia Cheah (Malaysia), Ruselli Hartawan kalah dari Kim Ga Eun (Korea Selatan), Chorunnisa harus mengakui keunggulan Pusarla V. Sindhu di babak kedua. 

Sementara  Gregoria Mariska Tunjung yang belum berhasil revans atas Chen Yufei (China). 

Minarti menilai permainan Ruselli Hartawan masih sering melakukan keselahan sendiri dan tidak sabar dalam poin-poin kritis. 

"Ruselli di awal mainnya terlalu terburu-buru. Bola pengembaliannya banyak yang out dan mati sendiri. Pada game kedua sudah lumayan. Poinnya ramai terus sampai 15-15 lalu 19-19. Tapi saat poin kritis tidak sabar. Menyerang tapi kurang akurat, malah jadi bumerang," kata Minarti Timur.

Baca juga: PBSI Pantau Turnamen Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior GP 2019

Fitriani tidak tampil di permainan terbaiknya sehingga tidak bisa mengembangkan permainan dan tertinggal jauh dari Soniia Cheah (Malaysia).

"Kalau Fitri, dia kurang cepat mengantisipasi dan adaptasi dengan bola yang berat. Sedangkan lawan bisa langsung in dari poin-poin awal. Lawan bermain bagus sehingga Fitri tidak bisa keluar dari tekanan," jelas Minarti.

Fitriani harus kalah straight game dari Soniia Cheah. Padahal, tiga pertemuan sebelumnya laga antara Fitriani dengan Soniia Cheah selalu berlangsung ramai hingga tiga gim. 

Soal Chorunnisa, Minarti menilai jika permainan tunggal putri tersebut pada babak pertama saat melawan Lee Ying Ying sudah bagus. Minarti kemudian mengapresiasi perlawanan yang diberikan Choirunnisa saat melawan Shindu. 

"Nisa bisa memberikan perlawanan ke Sindhu, walaupun akhirnya kalah, padahal sempat unggul 19-17 di game kedua," beber Minarti.

"Ini menjadi suatu pengalaman berharga buat Nisa, bertanding melawan tunggal putri Top 10 dunia. Nisa perlu menambah kecepatan, kekuatan dan fokus di poin akhir, juga jam terbang," tambah Minarti. 

Baca juga: Rudy Hartono Soal Isu Video Asusila Pebulu tangkis Nasional

Sedangkan untuk Gregoria, Minarti mengevaluasi kekuatan dan kelincahan di dalam lapangan. 

"Penampilan Gregoria lumayan, di game pertama dia bisa mengeluarkan permainannya. Tapi di game kedua saat lawan mempercepat tempo permainan, dia tertekan terus. Di game ketiga dia bisa mengimbangi lawan, tapi lawan lebih percaya diri dan menekan terus. Gregoria harus kuat dan lebih lincah di lapangan," ucap Minarti.

Setelah dari Kejuaraan Asia, Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan langsung mengikuti turnamen New Zealand Open 2019 di Auckland, Selandia Baru. 

Perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai di turnamen New Zealand Open 2019 dan berakhir pada Kejuaraan Asia 2020. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com