Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2019, 19:00 WIB
Nugyasa Laksamana,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Indonesian Basketball League (IBL) dua musim terakhir, klub yang perkasa pada seri reguler selalu gagal menjadi juara.

Tengok saja Satria Muda Pertamina Jakarta yang mendominasi musim reguler IBL 2016-2017, justru malah ditaklukkan Pelita Jaya Basketball saat laga final.

Kemudian, pada IBL tahun lalu, ketika giliran Pelita Jaya Basketball yang berjaya pada seri reguler, Satria Muda-lah yang akhirnya menjadi juara.

Baca juga: Harga dan Kategori Tiket 2 Laga Final IBL Pertamax 2018-2019

Kini, pada IBL Pertamax 2018-2019, Stapac Jakarta menjadi klub yang tampil impresif pada musim reguler. Namun, mereka tak percaya dengan mitos final IBL.

Tim asuhan Giedrius Zibenas justru berambisi menyudahi "mitos" tersebut dengan mengalahkan Arki Dikania Wisnu dkk.

"Kami mau patahkan mitos itu agar bisa jadi juara musim ini," ujar kapten Stapac, Oki Wira Sanjaya, saat konferensi pers jelang laga final, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

"Kami hanya ingin menjadi juara. Tahun ini kami tidak mau kehilangan gelar karena sudah mengorbankan banyak hal," ucap Oki menegaskan.

Para pemain dan pelatih dari Stapac Jakarta serta Satria Muda Pertamina Jakarta menghadiri konferensi pers final IBL Pertamax 2018-2019, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).KOMPAS.COM/NUGYASA LAKSAMANA Para pemain dan pelatih dari Stapac Jakarta serta Satria Muda Pertamina Jakarta menghadiri konferensi pers final IBL Pertamax 2018-2019, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Pencapaian Stapac pada musim reguler memang terbilang fantastis. Mereka berhasil menjadi juara grup Divisi Putih dan langsung lolos ke semifinal berkat 17 kemenangan dari 18 laga.

Sementara itu, Satria Muda Pertamina Jakarta hanya mencatatkan sembilan kemenangan dan menempati posisi ke-3 Divisi Merah.

Stapac tak mau terbawa euforia kejayaan seri reguler. Mereka menilai Satria Muda tetap harus diwaspadai karena merupakan juara bertahan.

"Meskipun di atas kertas kami diunggulkan, kami tetap menganggap diri kami sebagai underdog. Pelatih kami justru tidak suka jika kami dalam keadaan diunggulkan," kata pemain senior Stapac, Rizki Efendi.

Baca juga: Ducati Yakin Kemenangan Dovizioso di MotoGP Qatar Sah

Selama 20 tahun terakhir, Stapac (dulunya bernama Aspac) dan Satria Muda sudah saling berhadapan dalam laga final kompetisi bola basket tertinggi Indonesia sebanyak 10 kali.

Menariknya, dari 10 pertemuan tersebut, Stapac dan Satria Muda sama-sama memetik lima kemenangan.

Stapac mampu mengalahkan Satria Muda pada laga final tahun 2001, 2002, 2003, 2005, dan 2014.

Sementara itu, Satria Muda mencatatkan kemenangan atas Stapac pada tahun 2004, 2006, 2007, 2009, dan 2012.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: STY Waspada, Pantang Terlena Memori Piala Asia

Indonesia Vs Vietnam: STY Waspada, Pantang Terlena Memori Piala Asia

Timnas Indonesia
Persija Jadi Musafir di Bali, Thomas Doll Sebut Pemain Sangat Profesional

Persija Jadi Musafir di Bali, Thomas Doll Sebut Pemain Sangat Profesional

Liga Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Dukungan Shin Tae-yong untuk Justin Hubner

Indonesia Vs Vietnam: Dukungan Shin Tae-yong untuk Justin Hubner

Timnas Indonesia
Igor Tudor Resmi Latih Lazio: Eks Asisten Pirlo, Pemuja Gasperini

Igor Tudor Resmi Latih Lazio: Eks Asisten Pirlo, Pemuja Gasperini

Liga Italia
Reaksi Shin Tae-yong soal Jersey Latihan Timnas, Kritik Daya Serap Keringat

Reaksi Shin Tae-yong soal Jersey Latihan Timnas, Kritik Daya Serap Keringat

Timnas Indonesia
Nottingham Forest Dihukum Pengurangan 4 Poin, Turun ke Zona Degradasi

Nottingham Forest Dihukum Pengurangan 4 Poin, Turun ke Zona Degradasi

Liga Inggris
Fokus Masuk 4 Besar, Bali United Ingin Stabil sampai Akhir Musim

Fokus Masuk 4 Besar, Bali United Ingin Stabil sampai Akhir Musim

Liga Indonesia
Respons Tegas Shin Tae-yong soal Sindiran Vietnam ke Timnas Indonesia

Respons Tegas Shin Tae-yong soal Sindiran Vietnam ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam, STY Siapkan Taktik dan Nutrisi Para Pemain

Indonesia Vs Vietnam, STY Siapkan Taktik dan Nutrisi Para Pemain

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com