JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan juara dunia tinju, Chris John, menyatakan sedih dengan kondisi dunia tinju nasional saat ini. Ia menilai dunia tinju nasional, baik yang profesional maupun amatir, kini sudah tak semarak dulu.
Menurut Chris John, pertandingan tinju sudah jarang digelar. Indikator yang bisa dilihat adalah tak ada lagi pertandingan tinju di televisi.
"Dulu sebenarnya sempat marak dan banyak digemari dengan adanya pertandingan reguler di TV. Sangat membantu petinju menorehkan prestasi yang baik," kata Chris John saat menghadiri konferensi pers Geisler AP di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
"(Pertandingan tinju) itu salah satu yang membuat saya sedih karena tak ada lagi acara-acara pertandingan tinju. Itu sangat membuat petinju kita susah. Mereka latihan buat apa. Tidak ada tujuannya," lanjut Chris John.
Baca juga: Petinju Papua Berharap Bantuan Pemerintah untuk Bisa Bertanding
Geisler adalah petinju asal Papua yang sedang berharap bantuan pemerintah agar bisa bertanding pada 30 Maret. Geisler direncanakan tampil dalam perebutan gelar WBC Asia Pasifik kelas welter ringan 63,5 kilogram menghadapi petinju Thailand, Thoedsak Sinam.
Chris John menyatakan akan berupaya mendukung Geisler agar pertandingannya bisa terealisasi. Melalui yayasan yang didirikannya, Yayasan Chris John Indonesia, pria asal Banjarnegara itu bertekad membangkitkan kembali dunia tinju nasional dari kondisi yang dinilainya mati suri.
"Harapan saya tinju bisa bangkit lagi dan memunculkan juara-juara dunia yang membawa nama Indonesia," ucap Chris John.
Baca juga: Geisler Gagal Bertanding, Tak Ada Lagi Anak Papua yang Jadi Petinju
Chris John pernah menjadi petinju kebanggaan Indonesia sebelum pensiun pada 2013. Pria yang mendapat julukan The Dragon ini merupakan pemegang gelar kelas bulu WBA dari 2004 hingga 2013.
Chris John merupakan petinju keempat dari Indonesia yang pernah jadi juara dunia. Dia mengikuti jejak Ellyas Pical, Nico Thomas dan Muhammad Rachman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.