Roma Tersingkir, Eusebio Di Francesco Pertimbangkan untuk Mundur

KOMPAS.com - Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco dikabarkan ingin menanggalkan jabatannya setelah timnya tersisih di babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Di Francesco menolak berbicara kepada media setelah Roma dikalahkan Porto dengan skor 1-3 (agregat 3-4) pada laga leg kedua babak 16 besar yang berlangsung di Stadion Do Dragao, Rabu (6/3/2019) atau Kamis dini hari WIB.

Pelatih 49 tahun itu berjalan ke bus tim Roma dan memilih duduk sendiri. Sementara itu, para pemainnya sedang menghadiri konferensi pers pascapertandingan.

Dalam kontrak, Di Francesco diwajibkan memberikan komentar kepada media seusai pertandingan. Oleh karena itu, dia akan dikenai denda karena menolak menghadiri konferensi pers.

Menurut Sky Sport Italia, para petinggi AS Roma akan mengambil keputusan soal karier Di Francesco pada Kamis (7/3/2019).

Striker AS Roma, Diego Perotti, memberikan isyarat bahwa Di Francesco kemungkinan sedang mempertimbangkan keputusan untuk mundur jabatannya.

Baca juga: Porto Vs AS Roma, Gol Alex Telles Loloskan Porto ke Perempat Final

"Pelatih kecewa dengan kami semua. Kami bertanding selama 120 menit dan menyakitkan tersingkir dengan cara seperti ini, karena saya pikir kami layak mendapatkan hasil lebih baik," kata Perotti dalam jumpa pers, dilansir Football Italia.

"Porto bermain di kandang dan memiliki fans yang mendorong mereka, tapi kami masih memiliki peluang untuk menang," ujar dia lagi.

Perotti menyatakan bahwa seluruh pemain Roma mendukung pelatih mereka untuk bertahan. Namun, dia menyerahkan segala keputusan di tangan Di Francesco.

Baca juga: Hasil Liga Champions, Singkirkan PSG, Manchester United Melaju

"Kami selalu memberikan seluruh kemampuan dan tidak ada orang senang untuk kalah atau tersisih dari Liga Champions. Saya telah mengatakan bahwa kami berada di belakang pelatih, ini adalah saat yang buruk bagi setiap orang," kata dia.

"Dia akan memutuskan apa yang akan dia lakukan, tapi kami harus selalu bertarung untuk Roma dan para staf," imbuh Perotti.