Dukungan Buat Al-Araibi

LONDON, Kompas.com - Para mantan bintang sepakbola dunia seperti Jamie Vardy, Didier Drogba dan Gary Lineker menyatakan dukungan kepada pesepakbola asal Bahrain, Hakeem Al-Araibi  yang kini tengah ditahan di Thailand.

Al-Araibi yang kini bermukim di Australia ditahan pihak imigrasi Thailand saat menjalani bulan madu di negara tersebut. Ia terancam dikembalikan ke Bahrain dengan status sebagai terpidana yang telah diadili in absentia.

Ide dukungan ini muncul dari mantan kapten timnas Australia, Craig Foster -yang pernah bermain di Crystal Palace-  setelah mengunjungi Al-Araibi di penjara Thailand, pekan lalu. Status penahanan Al-Araibi dipertanyakan penggiat hak asasi manusia mengingat statusnya sebagai pengungsi di AUstralia.

"Kondisinya buruk, namun saat saya katakan bahwa ia mendapat dukungan dari Didier Drogba, Gary Lineker, Giorgio Chiellini dan Jamie Verdy ia sangat senang," kata Craig Foster. "Kondisi fisik dan emosinya sangat rendah namun saya sangat senang melihat reaksinya saat diberitahu adanya dukungan dari mantan pemain dunia."

Al-Araibi dijatuhi hukuman sepuluh tahun oleh pengadilan Bahrain secara in absentia karena dianggap terlibat dalam gerakan anti pemerintah pada 2012 lalu.  Al-Araibi ditahan bersama beberapa pemain timnas lainnya yang juga dianggap terlibat. Penangkapannya berlangsung dramatis karena dilakukan saat ia tengah bertanding dan disiarkan televisi secara langsung.

Ia kemudian melarikan diri ke Australia. Saat tengah berbulan madu ke Thailand, Al-Araibi ditangkap Interpol atas permintaan pemerintah Bahrain. Sidang dengar pendapat yang berlangsung pekan lalu menolak adanya jaminan buat pembebasannya dan akan memutuskan apakah ia akan dikembalikan ke Bharain atau tidak.  Pihak Thailand juga menolak permintaan pemerintah Australia dan komunitas sepkbola dunia untuk pembebasan dirinya.

Pihak federasi sepkabola internasional (FIFA)  menunjukkan dukungan untuk pembebasan Al-Araibi. "Karena tuan Al-Araibi sekarang tinggal dan bekerja sebagai pemain sepakbola profesional di Australia di mana ia memperoleh status sebagai pengungsi."