JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua The Jakmania, Ferry Indrasjarief, mengaku terkejut sekaligus kecewa dengan pengumuman mundurnya Gede Widiade dan jajarannya dari direksi Persija Jakarta.
Ferry Indrasjarief menyayangkan keputusan tersebut lantaran Persija di bawah kepengurusan Gede Widiade sudah berjalan positif.
"Pertama, pasti kaget. Kedua, saya kecewa karena sejak Jakmania lahir tahun 1997, kami sudah sering alami pergantian manajemen dan pasang surutnya. Nah, kebetulan dua tahun belakangan ini, banyak hal positif terjadi di Persija," ujar Ferry kepada Kompas.com, Rabu (6/2/2019).
Baca juga: Petinggi Persija Bantah Musnahkan Dokumen Keuangan Klub
"Dulu Persija kerap bergantung dengan APBD. Sekarang, sudah tidak bergantung APBD, keuangannya lancar, lapangan latihannya jelas, pemain nyaman, punya bus sendiri, dan tentunya yang terpenting adalah berprestasi," ucap Ferry menambahkan.
Ferry juga menilai, manajemen Persija era Gede Widiade juga mampu merangkul para suporter dengan baik, sehingga hubungan di antara kedua belah pihak berlangsung positif.
Gede Widiade bukan satu-satunya sosok yang mundur dari Persija Jakarta.
Selain dia, ada pula Rafil Perdana (Chief Operating Officer), Andika Suksmana (Direktur Marketing dan Komersial), Budi Saputra (Ketua Panpel), Prasetyo (Wakil Ketua Panpel), Arvi Perwira (Manajer Persija U-19), dan Erwan (Manajer Persija U-16).
Kini, jabatan Direktur Utama Persija Jakarta diambil alih oleh Kokoh Afiat. Ferry pun berharap manajemen baru bisa menjalankan tugasnya dengan lebih baik.
Baca juga: Hasil Undian 16 Besar Piala Indonesia, PS Tira Tantang Persija
Terlebih lagi, pada beberapa waktu lalu, Persija baru saja memenangi laga kualifikasi Liga Champions Asia atas Home United dengan skor 3-1.
Oleh karena itulah, Ferry pun mengimbau manajemen baru untuk bertindak cepat demi kebaikan Persija secara keseluruhan.
"Ketika ada pergantian, tentunya kami berharap klub bisa menjadi lebih baik dong," ucap Ferry
"Saya berharap para direksi baru ini segera action untuk mengurus Persija, bagaimana ke depannya. Mereka harus panggil karyawan, pemain harus diajak bicara, dan lain-lain," tuturnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.