JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggara "Bintang Lapangan" tak akan membatasi aturan gender. Dengan demikian, baik remaja laki-laki maupun perempuan tetap diperkenankan mengikuti ajang pencarian pesepak bola belia berbakat itu.
Chief External Affairs
Home Credit Indonesia, Andy Nahil Gultom menyatakan, pihaknya ingin menyampaikan pesan yang berlaku universal. Jadi harus ada kesetaraan gender.
"Terbuka bagi siapa saja. Artinya kita bisa mengejar mimpi dengan kapasitas yang dimiliki tanpa melalui halangan yang sebenarnya tidak menjadi halangan. Sehingga kita membuka pendaftaran bagi siapapun. Terbuka, mana yg terbaik itu yang kita ambil," kata Andy di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Selain tak membatasi gender, Andy menyatakan pihaknya juga tak membebaskan peserta dengan latar belakang ekonomi keluarga. Jadi anak dari keluarga ekonomi mapan maupun lemah tetap diperkenankan ikut.
"Kita mencari talenta terlepas apapun kondisi ekonominya. Jadi pesepak bola terlahir ada yg baik atau kurang mampu kita tidak melihat itu. Jadi kita memberi kesempatan bagi kalian mengejar yang kalian mau," ucap Andy.
Bintang Lapangan akan diadakan di tiga kota, masing-masing di Lapangan ACS Jakarta (9-10 Februari), Stadion Ngurah Rai, Gianyar, Bali (23-24 Februari), dan Stadion Arcamanik, Bandung (9-10 Maret).
Ajang yang bagi pemain kelahiran 2005-2008 itu menargetkan sekitar 1.200 pendaftar di setiap kota. Para peserta akan dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori U-14 dan U-12. Ajang Bintang Lapangan terbuka bagi WNI dan harus mendapat persetujuan orang tua.
Dari seleksi tersebut akan disaring 36 pemain yang dipersiapkan berlaga di seleksi final di Jakarta, 4-7 April 2019. Dalam seleksi final ini akan dipilih enam orang yang dapat memenangkan berbagai hadiah menarik, seperti beasiswa dari Asia Football School selama 1 tahun dan kesempatan bertanding di turnamen internasional di Singapura pada 19-21 April.