KOMPAS.com - Piala Dunia 2018 menjadi kata kunci yang paling banyak dicari di Indonesia sepanjang tahun ini. Pesta sepak bola dunia empat tahunan itu memang selalu menyita perhatian dan tahun ini Timnas Perancis berhasil mengukir kejayaan keduanya.
Meski timnya kalah di final Piala Dunia 2018, Luka Modric tetap bisa berbangga diri. Kapten Timnas Kroasia itu berhasil memutus tren Pemain Terbaik Dunia yang dalam satu dekade menjadi milik Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Berikut sejumlah peristiwa sepak bola mancanegara yang jadi perhatian pada 2018:
Tahun 2018 menjadi periode bagus bagi Real Madrid dan Atletico Madrid. Hal itu dikarenakan pada tahun ini, duo klub asal Madrid ini mendominasi gelar juara di kompetisi antarklub Eropa.
Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool dengan skor akhir 3-1 pada Sabtu (26/5/2018).
Real Madrid pun mencatatkan rekor sebagai tim pertama yang menjadi juara pada era Liga Champions dalam tiga tahun beruntun. Secara total, ini adalah gelar ke-13 mereka di kompetisi antarklub terelite Eropa.
Baca Juga: Real Madrid Lahirkan Seorang Bintang Baru di Era Kepelatihan Santiago Solari
Selain juara Liga Champions, Real Madrid juga juara Piala Dunia Antarklub setelah menaklukkan Al-Ain dengan skor akhir 4-1 pada Sabtu (22/12/2018). Ini merupakan gelar pertama Real Madrid di bawah asuhan Santiago Solari.
Sementara itu, tim satu kota Real Madrid, Atletico Madrid berhasil menjadi juara Liga Europa setelah mengalahkan Olympique Marseille pada laga final yang digelar Rabu (16/5/2018) dengan skor akhir 3-0.
Atletico juga menjadi kampiun Piala Super Eropa setelah menang 4-2 atas Real Madrid pada pertandingan selama 120 menit di Stadion Lillekula alias A Le Coq Arena, Estonia, Rabu (15/8/2018).
Piala Dunia 2018 yang merupakan edisi ke-21, digelar pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018 di Rusia. Ini merupakan pertama kalinya Piala Dunia digelar di negara Eropa Timur.
Pada Piala Dunia 2018 ini, banyak kejutan terjadi. Di antaranya, Jerman yang merupakan juara bertahan harus tersingkir di babak penyisihan grup, pertama kalinya bagi mereka sejak 1938.
Spanyol, Portugal, dan Argentina, masing-masing dianggap pesaing kuat sebelum turnamen, tersingkir di babak 16 besar. Sementara itu, tim tuan rumah, meskipun mulai sebagai tim dengan peringkat terendah di turnamen, di luar dugaan mencapai babak perempat final.
Turnamen ini menjadi yang pertama kalinya di mana tidak satu pun tim baik dari Argentina, Brasil, Jerman, atau Italia mencapai empat besar,dan juga kelima kalinya (setelah 1934, 1966, 1982, dan 2006) ketika empat tim semifinalis berasal dari Eropa.