Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengaturan Skor, Manajer Persibara Tolak Panggilan Komdis PSSI

Kompas.com - 28/12/2018, 15:50 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indriyani, menolak untuk menghadiri pemanggilan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI pada Jumat (28/12/2018).

Melalui kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, pihak Lasmi menyatakan, pemanggilan Komdis PSSI beragendakan pertanggungjawaban pernyataannya di media online dan acara Mata Najwa belum lama ini.

"Atas surat tersebut, saya telah berdiskusi dengan klien Lasmi Indriyani, kemudian berketetapan untuk tidak menghadiri panggilan tersebut," kata Boyamin dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Jumat (28/12/2018).

Boyamin mengatakan, ada empat alasan yang membuat Lasmi Indriyani tidak menghadiri pemanggilan Komdis PSSI.

Alasan pertama karena kasus dugaan pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola atau match fixing telah ditangani oleh penegak hukum kepolisian yang bernama Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk kepolisian.

Baca juga: Anggota PSSI Jadi Tersangka Pengaturan Skor, Ini Kata Edy Rachmayadi

Hal itu yang membuat Lasmi Indriyani menghormati dan memercayakan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum serta tidak ingin mencampuri oleh berbagai lembaga untuk kepentingan lain.

"Kami berharap PSSI menghormati dan mendukung langkah Kapolri demi kemajuan sepak bola Indonesia sehingga PSSI semestinya tidak melakukan tindakan-tindakan lain yang berpotensi intervensi dan mengganggu proses di kepolisian," kata Boyamin.

Alasan kedua disebabkan surat pemanggilan tersebut hanya ditandatangani oleh Ratu Tisha tanpa adanya tanda tangan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

Menurut Boyamin Saiman, setidaknya surat tersebut ditembuskan sebagai laporan kepada Edy Rahmayadi sehingga dia menilai surat itu kurang layak.

"Alasan ketiga adalah Ratu Tisha sepengetahuan kami tidak hadir atas panggilan dari Bareskrim sehingga perkenankan kami mencontoh atas tindakan tersebut, yaitu kami juga tidak bersedia hadir atas panggilan PSSI tersebut," kata dia.

Baca juga: PSSI Panggil Pemilik Akun yang Ungkap Dugaan Pengaturan Skor di Medsos

Selanjutnya, alasan terakhir ialah status Lasmi Indriyani saat ini sudah bukan pengurus apa pun di PSSI.

Sebelumnya, pada Liga 3 2018, dia pernah menjabat sebagai manajer Persibara, tetapi sekarang sudah tidak lagi karena kompetisi sudah selesai.

"Klien menganggap dirinya sudah mantan manajer karena sudah mantan manajer, maka merasa tidak punya kewajiban untuk tunduk dengan PSSI," kata Boyamin Saiman.

Sebelumnya, pada acara Mata Najwa, Lasmi Indriyani sempat mengutarakan bahwa ia dimintai uang sebesar Rp 500 juta oleh Johar bila ingin menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 3 2018. 

Bahkan, dia juga mengaku sudah menghabiskan uang sebesar Rp 1,3 miliar kepada Johar.

Johar sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola pada Kamis (27/12/2018). (Mochamad Hary Prasetya)

Baca juga: Kabiro Hukum Kemenpora Ikut Dipanggil dalam Kasus Pengaturan Skor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com