PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemilik saham Mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muddai Madang, angkat bicara terkait rencana Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membeli klub Sriwijaya FC.
Muddai mengaku sangat senang dengan rencana tersebut. Dengan demikian, klub berjulukan Laskar Wong Kito itu bisa merumput pada kompetisi Liga 2 2019.
Baca Juga: Hamka Hamzah Geram dengan Tuduhan Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010
"Saya sudah mendengar dari media massa keinginan bapak gubernur itu. Saya tentunya sangat senang, apalagi jika yang membeli sahamnya dari pemerintah provinsi, artinya SFC ini ke depannya benar-benar menjadi milik rakyat. Selama ini saya yang punya sejak jadi PT, karena saya yang danai," kata Muddai, Kamis (20/12/2018).
Namun menurut Muddai, syarat pembelian saham klub sepak bola profesional tak bisa menggunakan dana APBD. Akan tetapi, pembelian melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masih dapat dilakukan oleh Pemprov Sumsel.
"Sumsel kan punya BUMD yang bergerak di bidang olahraga, seperti PT Jakabaring Sport City JSC). Atau mungkin yang lain karena pemprov punya banyak BUMD, ini salah satu contoh saja dari saya," ujarnya.
Selain itu, Muddai juga mengaku siap melepaskan saham PT SOM di bawah harga pasar. Dengan demikian, Sriwijaya FC dapat kembali menorehkan prestasi.
"Jika pemprov yang beli saya akan utamakan. Harganya pun tidak komersil karena saya juga ingin Sriwijaya ini milik dari dalam sendiri, jadi tidak kepentingan bisnis semata yang ada," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berencana memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk membeli saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang menaungi klub Sriwijaya FC.
Hal itu diungkapkan Deru menanggapi adanya rencana PT SOM melepas saham Sriwijaya FC.
Deru mengklaim, dalam kepemilikan saham Sriwijaya FC Pemprov Sumsel masuk sebagai salah satu pemilik dengan nilai saham sekitar 11-12 persen. Namun, 88 persen sepenuhnya dimiliki oleh Muddai Madang.
"Sebelum saya dilantik, ada pergeseran saham. Yang saya tahu, tadinya ada saham Baryadi dan Bakti. Itu semua diambil alih oleh pak Muddai Madang. Secara hukum, secara formal dia punya saham 88 persen. Pemprov sekitar 11-12 persen saja," kata Deru, Selasa (18/12/2018).
Diterangkan Deru, Pemprov Sumsel akan membeli saham Sriwijaya FC sebesar 51 persen memakai APBD.
"Minimal 51 persen. Tinggal bagaimana obrolannya, cocok gak harganya, takeover-nya. Kalau APBD kami mampu, ya kami ambil alih sebagian. Nanti baru kami anggarkan di ABT," ujar Deru tanpa menyebutkan nilai APBD yang akan disiapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.