KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, secara tegas menyatakan federasi sangat serius memberantas praktik pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Keseriusan itu dijelaskan Tisha lewat kerja sama PSSI dengan lembaga olahraga internasional, Genius Sport.
"PSSI sudah bekerja sama dengan Genius Sport, untuk sport radar, mereka partner FIFA juga. Namun, semua proses ini bersifat rahasia," kata Ratu Tisha dikutip dari BolaSport.com.
"Kami sudah proaktif sebelum ada pembicaraan ini. Bahkan, kami sempat ada briefing dengan AFF melalui sport radar untuk melakukan identifikasi," ujar Tisha menambahkan.
Baca juga: Gede Widiade Sebut Match Fixing Hal Biasa di Indonesia, Tetapi Tak Pernah Serius Diberantas
Tisha juga memastikan PSSI akan menindaklanjuti segala permasalahan yang sudah diungkap ke publik.
"Jadi, posisinya di situ, konkretnya apa yang sudah dilakukan, kami bukan baru sekarang melakukannya," tutur Tisha.
"Itu proses terus berlangsung, Komdis PSSI nanti pasti akan sidang, minggu depan akan kami lanjutkan," ucap Tisha.
Dalam beberapa hari terakhir, isu pengaturan skor di kompetisi Indonesia sangat ramai diperbincangkan.
Beberapa nama pelaku pengaturan skor bahkan sudah diketahui publik lewat acara talk show Mata Najwa, Rabu (28/11/2018).
Mirisnya, salah satu nama yang disebut adalah anggtoa Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat.
Baca juga: Kecewa dengan Sepak Bola Indonesia, Bupati Banjarnegara Resmi Tinggalkan Jabatan di PSSI
Menanggapi isu ini, Kementrian Pemuda dan Olahraga menginginkan PSSI bertindak serius dengan cara proaktif tanpa menunggu laporan masuk.
Pasalnya, Kemenpora menilai pengaturan skor adalah faktor utama kompetisi di Indonesia tidak berkembang.
Sebelumnya, Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, menyebut pemerintah bisa terjun langsung dengan membentuk tim khusus.
Tim tersebut akan terdiri dari aparat penegak hukum dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Menurut Gatot, Kemenpora punya kewenangan itu karena diatur dalam Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN). (Muhammad Robbani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.