KOMPAS.com - Penjaga gawang FC Porto, Iker Casillas, buka suara tentang akhir kariernya bersama Real Madrid. Dia mengaku dipaksa pergi oleh Presiden Madrid, Florentino Perez.
Casillas tidak bisa menikmati akhir bahagia saat berkarier bersama Real Madrid. Meski berstatus legenda klub karena merintis karier mulai dari tim muda Los Blancos, dia akhirnya disingkirkan.
Baca Juga: Berita Timnas Indonesia - Permintaan Maaf Bima Sakti hingga 3 Kejanggalan di Piala AFF 2018
Pemain asal Spanyol ini kehilangan tempat di skuad utama sehingga memutuskan pindah ke FC Porto pada 2015. Dilansir BolaSport.com dari Marca, Casillas mengaku dipaksa keluar oleh sang presiden, Florentino Perez.
"Jika saya harus bertahan di Real Madrid, saya akan mengalami akhir yang lebih buruk," ujar Casillas.
Iker Casillas at FC Porto:
18 penalties faced
— Hussain waheed khan (@HWK97) November 17, 2018
13 penalties stopped
Legend! ??. #IkerCasillas pic.twitter.com/PTQ8JRmWLN
"Saya masih mengingat debut saya dan berbagi ruang dengan Fernando Hierro dan dia meninggalkan saya sendiri di ruangan," katanya menambahkan.
Kehilangan tempat di tim utama memang membuat Casillas sedih dan ingin pergi.
"Saya bahkan berpikir untuk pergi, karena saya tidak bermain dan ingin terus berkembang, tetapi kemudian kami memenangkan Liga Champions," ucap Casillas.
"Saya tidak bisa berhenti menangis," tuturnya lagi.
Kiper berusia 37 tahun itu meninggalkan Madrid pada era Carlo Ancelotti. Sebelumnya, Casillas memang sudah terpinggirkan pada era Jose Mourinho. (Pradipta Indra Kumara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.