KOMPAS.com - Pebulu tangkis China, Shi Yuqi, memiliki pilihan tersendiri jika berbicara mengenai rival terberat pada jajaran tunggal putra dunia saat ini. Dia menunjuk Kento Momota dan Viktor Axelsen sebagai lawan yang paling sulit dikalahkan.
Pernyataan Shi Yuqi sangat beralasan. Dua pemain tersebut merupakan pemain top di mana Axelsen sempat jadi nomor satu dunia sebelum digeser Momota yang kini menduduki singgasana.
Baca Juga: Shi Yuqi Ungkap Betapa Berat Masa Transisi dari Pemain Junior ke Senior
"Viktor Axelsen adalah pemain yang menyenangkan. Gaya permainannya sangat dewasa pada berbagai aspek," ucap Shi Yuqi yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
"Kento Momota adalah tunggal putra terbaik saat ini. Namun, bukan berarti saya tidak punya kesempatan untuk menang atasnya. Namun saat ini saya belum menemukan strategi yang tepat untuk mengalahkannya."
The Giant Killer #badminton #HSBCBWFbadminton pic.twitter.com/ZvbuG0dHWb
— BWF (@bwfmedia) September 23, 2018
Menariknya, Shi Yuqi tidak menyebut tunggal putra terbaik Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, sebagai salah satu rival berat saat ini. Padahal, jika dilihat dari rekam jejak sepanjang tahun 2018, Anthony adalah sosok giant killer yang sukses menaklukkan tunggal putra terbaik dunia.
Anthony tercatat dua kali mengalahkan Momota pada tahun ini yakni pada babak 16 besar Asian Games kategori perorangan dan laga final China Open. Anthony pun memiliki rekor pertemuan cukup apik atas Axelsen yaitu 2-1 di mana dua kemenangan itu terjadi pada Piala Sudirman 2017 dan babak 16 besar China Open 2018.
Meski hanya menyebutkan dua rival terberat, Shi Yuqi mengaku tidak meremehkan siapapun lawan yang ia hadapi saat pertandingan. Dia menganggap semua lawan di lapangan baik Axelsen, Momota, bahkan Anthony serta tunggal putra dunia yang lain adalah tantangan yang harus diselesaikan.
"Bagi saya, setiap lawan adalah tantangan," kata runner-up French Open 2018 itu. (Any Hidayati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.