Ada Momentum Juara Liga 1, Persija Ingin Gunakan Gelora Bung Karno

KOMPAS.com - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengatakan pihaknya berencana menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, saat menjamu PS Tira, Sabtu (10/11/2018). Ini dilakukan karena animo The Jak Mania yang selalu ramai mendukung Persija yang memiliki momentum juara Liga 1 2018.

Pertandingan Persija melawan PS Tira merupakan pekan ke-30 Liga 1. Duel ini terbilang krusial dalam usaha Persija meraih gelar juara karena saat ini mereka hanya terpaut dua poin dari PSM Makassar yang menempati puncak klasemen sementara.

Baca juga: 'Ditolong' Eks Pemain Chelsea, Striker Lokal Kuasai Liga Super China dan Ungguli Alumni Liga Inggris

Tim asuhan Stefano Cugurra mengemas 48 poin dari 27 pertandingan yang sudah dilakoni sedangkan PSM mengumpulkan total 50 angka dari 28 pertandingan. Dengan demikian, ada keuntungan satu laga bagi Macan Kemayoran, julukan Persija.

"Ya, kemungkinan lawan PS Tira, kami akan bermain di SUGBK," kata Gede.

"Kalau banyak yang mau di sana, bagaimana? Itu bagus kan," ucap Gede menambahkan.

Terakhir kali Persija bermain di SUGBK saat menjamu Home United pada semifinal AFC Cup Zona Asia Tenggara pertengahan Mei 2018. Setelah itu, Persija terusir karena SUGBK dan stadion di sekitar Jakarta harus steril jelang Asian Games 2018.

Ismed Sofyan dkk memilih untuk menggunakan Stadion Sultan Agung di Kabupaten Bantul sebagai home base mereka sejak Mei sampai September 2018.

Selepas Asian Games 2018, Persija kembali lagi bermain di sekitar Jakarta. Mereka menggunakan Stadion Patriot, Kota Bekasi, Jawa Barat, saat menjamu Perseru Serui pada 8 Oktober 2018.

Keinginan Persija untuk memakai SUGBK juga bisa berjalan lancar lantaran tidak ada event besar yang menggunakan stadion berkapasitas 77.000 penonton tersebut.

Sebenarnya, ada dua pertandingan timnas Indonesia yang akan menggunakan SUGBK untuk berlaga dalam Piala AFF 2018. Namun, pertandingan kandang Piala AFF 2018 digelar pada 13 dan 25 November, saat menjamu Timor Leste dan Filipina. (Mochamad Hary Prasetya)