Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vichai, Sosok Pendiam di Balik Dongeng Indah Leicester City

Kompas.com - 29/10/2018, 11:31 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

LEICESTER, KOMPAS.com - Leicester City sudah mengonfirmasi bahwa sang pemilik, Vichai Srivaddhanaprabha, meninggal dunia akibat kecelakan helikopter, Senin (29/10/2018).

Kabar ini tentunya memukul Leicester City, karena harus kehilangan sosok di balik kisah ajaib mereka di Liga Inggris.

Kisah Vichai dan Leicester City dimulai pada tahun 2010. Konglomerat asal Thailand itu mengakuisisi The Foxes, julukan Leicester, dari tangan Milan Madaric dengan mahar 39 juta poundsterling (sekitar Rp 761 miliar).

Saat itu Vichai melihat potensi Leicester City yang bisa finis di posisi kelima pada musim pertamanya di Divisi Championship atau kasta kedua kompetisi Liga di Inggris.

Tugas pertama Vichai setelah mengambil alih kepemilikan adalah melunasi seluruh utang klub yang sudah menumpuk.

Tidak hanya itu, Vichai juga membuat Leicester City memiliki fasilitas latihan mewah dan stadion modern dengan kapasitas 32.000 tempat duduk.

Baca juga: Ungkapan Duka Mendalam Kasper Schmeichel atas Tewasnya Pemilik Leicester City

Untuk renovasi lapangan, menurut laporan Guardian, Vichai menghabiskan 100 juta poundsterling atau hampir Rp 2 triliun.

Investasi Vichai tak langsung berbuah hasil. Pada musim pertama (2010-2011), Leicester City finis di posisi 10.

Namun, setelah itu Si Rubah menunjukkan peningkatan prestasi karena secara berturut-turut finis di peringkat 9, 6 dan akhirnya promosi ke Premier League sebagai juara Championship.

Setelah memastikan diri promosi, Vichai menargetkan Leicester City bisa mencapai lima besar klasemen dalam kurun waktu tiga tahun. Ia bersedia menghabiskan 180 juta poundsterling untuk sampai ke tujuan tersebut.

Tanpa melakukan transfer dengan biaya mahal, Vichai membuktikan ucapannya, bahkan setahun lebih cepat.

Leicester City menjadi juara Liga Inggris 2015-2016 bersama pelatih yang sudah dianggap habis, Claudio Ranieri, dan deretan pemain medioker.

The Foxes merusak bursa taruhan dan mempecundangi klub besar saat itu yang memiliki kekuatan finansial seperti Manchester City dan Chelsea.

Kisah ini akan dikenang dalam dunia sepak bola sebagai dongeng yang menjadi kenyataan dan akan sulit untuk diulang.

Baca juga: Identitas 4 Korban yang Tewas bersama Pemilik Leicester City dalam Kecelakaan Helikopter, Termasuk Mantan Ratu Kecantikan

Kesuksesan tersebut membuat para pendukung Leicester begitu mencintai Vichai. Pria 61 tahun ini dikenal dermawan terhadap pemain dan suporter.

Kala menjadi juara Liga Inggris, Jamie Vardy dkk masing-masing dihadiahi mobil BMW. Saat Vichai berulang tahun ke-60, ia membagikan 60 tiket musiman gratis kepada fans Leicester City.

Pengusaha kelahiran Bangkok pada April 1958 itu juga pernah menyumbang 2 juta poundsterling untuk sebuah rumah sakit di Kota Leicester.

Segala sumbangan tersebut tidak pernah diumumkan kepada media, karena menurut klaim beberapa media Inggris, ia memang sosok yang pendiam.

Vichai, yang saat tewas berusia 61 tahun, membangun kekayaannya dari kerajaan toko bebas bea King Power sejak 1989. Ia berada di peringkat kelima dalam daftar 50 orang terkaya di Thailand. Kekayaannya tercatat hampir mencapai 5 miliar dollar AS per Maret 2018. (Kautsar Restu Yuda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com