JAKARTA, KOMPAS.com - Vietnam bisa dibilang merupakan salah satu rival Indonesia di pentas sepak bola Asia Tenggara. Kedua negara bahkan sudah sering bertemu dan saling mengalahkan, baik di level senior maupun yunior.
Teranyar, pertemuan kedua negara terjadi di laga kedua Grup C Piala Asia U-16 2018 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, yang lalu. Pada laga tersebut, timnas U-16 Indonesia bermain imbang 1-1 dengan timnas U-16 Vietnam.
Di mata pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini, Vietnam merupakan negara yang sudah punya gaya sepak bola yang jelas. Sebab, gaya permainan timnasnya dari level yunior hingga senior punya kemiripan satu sama lain.
"Jujur saja, Vietnam saya nilai gaya sepakbolanya jelas. Dari tim U-16, U-19, sampai U-23 gaya sepak bolanya seperti itu," kata Fakhri saat kunjungannya ke kantor Redaksi Tabloid Bola, Palmerah, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Indonesia sebenarnya kini juga sudah mulai ingin mengadopsi cara serupa melalui Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia). Filanesia adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia dan diharapkan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas internasional.
Fakhri sendiri mengapresiasi adanya Filanesia. Namun, dia ingin agar perumusannya didasarkan pada kajian yang matang dan bukan sekadar latah mengikuti tren.
"Kebayang enggak kalau kemarin Kroasia yang juara Piala Dunia, bisa berubah lagi tuh Filanesia. Jadi, meniru boleh, tetapi harus menyesuaikan dengan skill," ucapnya.
"Filanesia muncul jangan karena latah. Bukan karena ada (Luis) Milla, ayo kita ikut ke Spanyol, tetapi harus melalui kajian," ujar Fakhri.
Baca juga: Ryan Giggs Tanamkan Filosofi Manchester United ke Timnas Wales
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.