Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2018, 14:37 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Legenda sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas, mengatakan PSSI semestinya mulai menerapkan sanksi keras kepada klub yang suporternya melakukan kekerasaan hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Pemain yang akrab disapa Bepe ini mengungkapkan pendapatnya melalui sebuah tulisan berjudul "Kita (Mungkin) Memang Tidak Pantas" di blog pribadinya.

Bepe menyesalkan insiden pengeroyokan yang menimpa salah satu anggota The Jakmania, Haringga Sirla, jelang pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung, Minggu (23/9/2018).

Haringga meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah oknum suporter Persib di halaman parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebelum pertandingan dimulai. 

"Entah untuk keberapa kali dalam kurun waktu 10 tahun terakhir saya menulis artikel tentang hal ini. Entah berapa puluh kali saya men-tweet tentang hal yang sama, dan entah berapa ratus kali secara terbuka saya berbicara mengenai hal serupa. Namun kejadian ini toh terus saja terulang, lagi dan lagi," tutur Bepe memulai tulisannya.

Baca juga: Jelang Laga Lawan Arema FC, Persija Terancam Tanpa Bambang Pamungkas

Bepe menilai ungkapan bela sungkawa yang mengalir di media sosial tidak sertamerta memberi solusi atas persoalan ini.

Pemain Persija Jakarta ini tidak memungkiri konflik antar suporter memang membuat sepak bola menjadi aktivitas berbahaya di negara ini.

"Menulis kalimat belasungkawa, kata-kata bijak, dan rasa simpati kemudian mem-postingnya ke media sosial adalah hal yang mudah. Bagian tersulitnya adalah menghentikan berkembang pesatnya kebencian yang kemudian menimbulkan tindakan saling balas di kemudian hari," ujar dia.

"Suporter sepak bola itu sebuah fenomena yang unik, ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi menguntungkan, karena mereka adalah salah satu faktor penggerak utama sebuah industri sepak bola. Namun di sisi lain, menjadi merugikan ketika sudah mulai melakukan tindakan-tindakan diluar batas, yang tidak lagi dapat ditoleransi," kata Bepe menambahkan.

Selama ini, Indonesia hanya memberlakukan hukuman denda kepada klub saat suporter mereka terlibat kerusuhan. Namun, menurut Bepe, sanksi ini tidak efektif.

Bepe menilai sanksi denda tidak berdampak langsung kepada suporter dan membuat mereka jera.

"Suporter merasa membayar untuk menyaksikan pertandingan, sehingga yang ada dalam benak mereka adalah, “Ya tinggal bayar aja pakai uang tiket. Toh kita nonton bayar kok”. Hukuman model ini hanya memberatkan klub, namun tidak memberikan efek jera kepada sumber permasalahannya," tutur Bepe.

Baca juga: Cinta Haringga Sirla pada Persija

Bepe mengatakan PSSI sudah saatnya memberlakukan sanksi yang lebih keras. Salah satunya adalah dengan mengurangi poin yang didapatkan klub di papan klasemen jika suporter mereka berulah.

"Ketakutan atau kekecewaan terbesar suporter adalah ketika melihat tim kebanggaannya kalah (tidak mendapatkan poin). Menurut saya federasi dalam hal ini PSSI harus mulai bermain di zona tersebut. Dengan apa? dengan pengurangan poin," kata dia.

"Jadi jika suporter tidak ingin tim kesayangannya mendapatkan pengurangan poin, ya harus menjaga prilaku di dalam dan di sekitar stadion dengan sebaik mungkin," tutur Bepe melanjutkan.

Sanksi pengurangan poin, menurut Bepe, bisa mulai diberlakukan di musim yang akan datang. Sebelumnya, PSSI, klub, dan suporter harus lebih dulu membuat kesepakatan terkait penggolongan pelanggaran ringan, sedang, dan berat serta sanksi pengurangan poinnya.

Jika sanksi pengurangan poin tidak juga bisa menghentikan kekerasan antar suporter, Bepe mengatakan kompetisi sepak bola memang sebaiknya dihentikan di Indonesia.

"Jika hal tersebut sudah diberlakukan, dan ternyata kekerasan dalam dunia sepak bola Indonesia masih saja terjadi. Maka satu-satunya jalan keluar terbaik adalah mengilangkan sepak bola dari Republik ini. Karena ternyata kita memang belum cukup pantas untuk memainkan olah raga sakral ini, selesai masalah," kata Bepe menegaskan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Liga Indonesia
Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Liga Indonesia
Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Sports
Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Liga Indonesia
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Timnas Indonesia
Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia
Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com