Nomor 10 Argentina Akan Tetap Kosong sampai Lionel Messi Kembali

KOMPAS.com - Pelatih sementara timnas Argentina, Lionel Scaloni, menyebut nomor punggung 10 timnya tidak akan digunakan selama Lionel Messi belum gantung sepatu.

Penyataan Scaloni ini merujuk pada keputusan Messi yang untuk sementara istirahat setelah kegagalan Argentina pada Piala Dunia 2018. Saat itu Messi yang menjadi kapten hanya bisa mengantar tim hingga babak 16 besar pada Piala Dunia edisi keempat baginya.

Hingga saat ini, Messi belum memberikan konfirmasi kapan akan kembali mengenakan seragam biru-putih khas Argentina.

"Saat ini, kaus bernomor 10 adalah milik Messi dan akan tetap seperti itu sampai dia memutuskan kembali bermain atau tidak," ucap Scaloni dikutip dari situs web Sportskeeda, Selasa (11/9/2018).

Baca juga: Luis Enrique Heran Tidak Ada Lionel Messi di Tiga Kandidat Pemain Terbaik FIFA 2018

"Kami tidak menutup kemungkinan dia kembali. Jadi saya akan menyimpan nomor itu untuk dia. Kami akan tetap menunggunya. Tetapi sejauh ini nomor 10 eksklusif milik Messi. Itu keputusan saya dan tidak akan berubah," ujar Scaloni menambahkan.

Keputusan Messi ini sudah dua kali dilakukan setelah pertama kali pada tahun 2016.

Tekanan besar publik Argentina agar Messi bisa memberi gelar juara ditengarai menjadi alasan di balik keputusan pensiunnya.

Selain itu, bayang-bayang legenda hidup Argentina, Diego Maradona, yang berhasil meraih Piala Dunia 1986 juga secara tidak langsung mempengaruhi keputusan Messi.

Baca juga: Portugal dan Argentina Buktikan Kemandirian Tanpa Ronaldo dan Messi

Bagaimana tidak, kesuksesan di level klub hingga label pemain terbaik sejagat seperti sirna kala Messi membela Argentina.

Selama kariernya, pemain berjulukan La Pulga ini sudah gagal dalam empat final kompetisi bersama Argentina.

Seusai kalah dari Jerman pada final Piala Dunia 2014, Messi dan Argentina berturut-turut kalah dari Chile pada final Copa Amerika 2015 dan 2016.

Sebelumnya, Messi juga gagal dalam Copa America edisi 2007. Mereka dikalahkan rival abadinya di Amerika Selatan, Brasil.