Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Orang Meninggal dan 37 Luka-Luka di Laga Madagaskar vs Senegal

Kompas.com - 10/09/2018, 11:12 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Sedikitnya satu orang tewas dan 37 lainnya luka-luka dalam sebuah serangan di luar Stadion Mahamasina, Antananarivo, Madagaskar, Minggu (9/9/2018). Insiden ini terjadi menjelang laga kualifikasi Piala Afrika antara Timnas Madagaskar melawan Senegal.

Para suporter mendesak masuk ke stadion memicu kepanikan di depan pintu masuk. Suporter dikabarkan telah mengantre sejak pagi untuk menunggu kick off pertandingan yang dimulai pukul 14.30 waktu setempat.

"Para suporter ingin masuk tapi gerbang ditutup karena tribune telah penuh. Orang-orang yang berada di baris depan tidak bisa melangkah mundur dan orang-orang lain tiba di belakang mereka. Ini yang memprovokasi serangan," ujar kepala polisi, Herilalatiana Andrianarisaona, seperti yang dilansir ESPN dari surat kabar Perancis.

Pekerja rumah sakit mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sejumlah suporter cedera karena kerusuhan ini.

Baca juga: Penjualan Tiket Laga Persebaya Vs Arema FC Rusuh, Suporter Pingsan

Selain satu orang meninggal, dua suporter juga dikabarkan dalam kondisi kritis. Sementara itu, puluhan suporter lainnya diizinkan meninggalkan rumah sakit setelah mendapatkan perawatan medis.

Media lokal Madagaskar melaporkan permintaan tiket pertandingan telah tinggi sejak sehari sebelumnya. Ribuan orang juga dibuat putus asa karena gagal mendapatkan tiket untuk menyaksikan laga yang diramaikan sejumlah pemain bintang, seperti striker Liverpool Sadio Mane.

Situs berita Madagaskar, Madaplus, mengatakan orang-orang yang tertahan di luar stadion berusaha mendesak masuk setelah mengantre sepanjang beberapa kilometer, lebih dari empat jam sebelum laga. 

Kerusuhan terjadi setelah tersebar desas-desus di antara suporter bahwa tiket pertandingan di stadion berkapasitas 22.000 penonton ini hampir habis.

Baca juga: Asian Games 2018 Usai, Pedagang Sate Taichan Belum Bisa Kembali ke Jalan Asia Afrika

"Saya berada satu setengah meter dari pintu masuk saat kerusuhan terjadi. Punggung saya diinjak-injak, tapi ransel saya menahannya," ujar salah satu fans, Rivo Raberisaona.

Asosiasi sepak bola Afrika telah diguncang sejumlah masalah serius soal stadion beberapa tahun terakhir. 

Tahun lalu, delapan orang meninggal di Stadion Demba Diop, Dakar, Senegal, saat terjadi kerusuhan suporter. 

Kerusuhan terbesar terjadi pada pertandingan Liga Premier Inggris 2012 yang menyebabkan 74 orang meninggal dan 500 orang cedera setelah suporter Port Said menyerang fans Al Ahly menggunakan pisau, pedang, dan senjata lainnya. 

Pada 2009, kualifikasi Piala Dunia antara Pantai Gading dan Malawi di Stadion Felix Houphouet, Boigny, Abidjan, menyebabkan 19 orang terbunuh dan lebih dari 100 orang cedera karena kerusuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com