Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Atlet Tetap Bugar dan Halal

Kompas.com - 27/08/2018, 18:36 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Pekan lalu sempat tersiar berita tentang kasus atlet Malaysia yang ketracunana setelah mengonsumsi makanan buat atlet yang tersedia di perkampungan atlet Asian Games 2018 di Kemayoran.

Chef de Mission Malaysia, Datuk Seri Azim Zabidi  menyebut ada 8 atlet dan 7 ofisial yang terkena diare dan ada beberapa kasus serupa yang menimpa kontingen lainnya.
"Saya diberitahu tentang kasus ini dalam pertemuan kontingen, Senin malam lalu," kata Abdul Azim, Selasa (21/08/2018). "Salah satu yang terkena adalah atlet wushu, Loh Jack Chang. Begitu pun ada beberapa nama lainnya yang tidak bisa saya sebutkan."

Dalam perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, pasokan konsumsi atlet dan ofisial menjadi tanggungjawab  PT Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK), anak perusahaan Gobel Group. GDSK bertugas menyediakan konsumsi buat atlet di perkampungan atlet di Kemayoran dan Jakabaring, Palembang serta kotak konsumsi buat atlet yang tengah berlaga.

Direktur Utama GDSK, Regi Datau dan Managing Director, Ade Kosasih dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/08/2018) menyebut tak pernah mendapat  keluhan dari atlet mau pun  ofisial mengenai konsumsi yang mereka sediakan. "Saya juga mendengar tentang adanya peristiwa 8 atlet Malaysia ynag keracunan di Kemayoran. Tetapi ketika kami recheck ke pihak INASGOC, tidak pernah ada pengaduan secara resmi menganai kasus ini," kata Regi.

Menurut Regi, hampir tak mungkin terjadi keracunan makanan yang mereka sediakan. "Dengan pengalaman, kami memasok  nutrisi untruk atlet, ofisial dan panitia di Asian Games sesuai standar dan aturan khusus internasional di bidang makanan," katanya lagi. "Kalau ada kasus keracunan makanan, tentunya akan menimpa banyak pihak. Bukan hanya 8 orang seperti yang diklaim pihak Malaysia."

GDSK merupakan anak perusahaan Gobel Group yang  telah beroperasi sejak 1977. Gobel Group sendiri telah berpoeran serta dalam penyelenggaraan Asian Games di Jakarta pada 1962 lalu. Dari  pengalaman awal menyediakan konsumsi buat karyawanan Gobel Group secara internal, kini GDSK menjadi penyedia katering berskala besar khususnya di bidang Food and Hospitality Industry. Termasuk melayani rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak lepas pantai, pertambangan dan banyak lagi.
 
Saat diminta untuk menjadi penyedia katering buat Asian Games 2018, GDSK diminta menyediakan menu makanan yang variatif daeri makananan Indonesia, Asia, Internasional, Timur tengah dan vegetarian. Untuk memenuhi nutrisi atket yang bertanding, GDSK menyediakan makanana sejak subuh hingga pukul 01.00 dinihari.

"Sementara untuk menjaga kecocokan selera atlet dengan makanan asli negara mereka, kami  menggunakan jasa juru masak yang sudah terbiasa. Karena itulah ada jurumasak makanan India, Timur Tengah, Cina yang mengerti rasa otentik dari makanan-makanan wilayah itu," lanjutnya.

Otentisitas rasa inilah yang menjadi pegangan utama GDSK dalam menyajikan makanan tersebut. "Karena itulah meski kami diberi batasan oleh pemerintah untuk selalu menyediakan makanan halal (tidak mengandung babi dan alkohol), kami tidak pernah mendapatkan keluhan dari para atlet negara yang bersangkutan dan terbiasa mengonsumsinya."

Selama Asian Games, GDSK melayani hampir 49 ribu porsi makanan dan minuman per hari, di luar acara pembukaan dan penutupan.  Konsumsi tersebut disediakan di Perkemapungan atet di Kemayoran dan Jakabaring serta kurang lebih 35 venue pertandingan seperti di Geloran Bung Karno, JIEXPO, Rawamangun, Pulo Mas, TMII, PIK, Ancol, Pondok Indah dna Cibubur.

"Kami menyadari penuh ada atlet yang  membutuhkan asupan kalori tertentu untuk mengatur berat badannya sesuai kebutuhan. Karena itulah, kami selalu mencantumkan informasi gizi pada setuap menu. Selain higiensi kami juga berusaha menjamin daging yang kami gunakan juga bebas dari bahan terlarang seperti clenbuterol yang berpeluang merugikan saat adanya pemeriksaan doping"

GDSK juga berusaha menjalankan permintaan khusus pemerintah untuk mengenalkan  kuliner Indonesia kepada para atlet Asian Games dari luar. "Dalam penyediaan, paling tidak ada 30 persen masakan Indonesia. Sejauh ini nyang para atket luar sukai adalah nasi goreng, soto ayam, kuah bugis, mie bakso,"  uangkap Regi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com