KOMPAS.com - Pelari nasional, Lalu Muhammad Zohri, baru saja mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia. Zohri, panggilan akrabnya, juara dunia 100 U-20 di Tampere, Finlandia setelah mencapai garis finis dengan waktu tempuh 10,18 detik.
Meski begitu, tak akan mudah bagi Zohri untuk memecahkan rekor Asian Games 2018. Jika menengok Asian Games sebelumnya, waktu tercepat untuk meraih emas nomor 100 meter adalah 9,93 detik.
Dia mengakui masih butuh waktu sekitar satu atau dua tahun ke depan untuk bisa mencapai waktu di bawah 10,00 detik. Melihat kondisi tersebut, Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, tidak akan membebani atletnya dengan target.
Baca Juga: Jadi Idola, Lalu Muhammad Zohri Justru Kehilangan Waktu Berlatih
"Saya tidak membebankan atlet saya dengan target karena memang lawan yang akan dihadapi bukan hanya dari Asia, melainkan juga sebagian merupakan naturalisasi dari Afrika," katanya sepert dikutip dari Harian Kompas (23/7/2018).
Oleh karena itu, Zohri tidak akan dibebani target pada Asian Games 2018. Zohri nantinya akan dipersiapkan menghadapi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Sebelum Zohri, ada Suryo Agung Wibowo yang berhasil memecahkan rekor lari 100 meter SEA Games 2009 dengan catatan waktu 10,17 detik. Ini membuat Suryo dijuluki manusia tercepat se-Asia Tenggara.
Kemenangan Zohri menjadi gebrakan bagi atlet atletik lainnya karena sebelumnya, Indonesia belum pernah menjadi jawara dalam kejuaraan dunia yang digelar Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Zohri nantinya akan diturunkan pada nomor 100 meter cabang olahraga atletik. Dia akan bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Para atlet akan memperebutkan 48 emas dalam perlombaan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.