Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Lopetegui Mengulangi Kisah Kubala pada Piala Eropa 1980

Kompas.com - 14/06/2018, 18:15 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Saga transfer Julen Lopetegui dari timnas Spanyol ke Real Madrid seolah mengulangi apa yang dilakukan oleh Ladislao Kubala pada 1980.

Lopetegui resmi menjadi nakhoda baru Real Madrid setelah diumumkan pada Selasa (12/6/2018). Pengumuman itu mengejutkan banyak pihak lantaran terjadi hanya empat hari sebelum Lopetegui membawa Spanyol menghadapi Portugal dalam laga pertama Piala Dunia 2018.

Selain itu, Lopetegui juga baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dengan timnas Spanyol dengan durasi hingga 2022. Keputusan Lopetegui itu membuat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kecewa.

(Baca Juga: Tiga Tahun di Real Madrid, Julen Lopetegui Cuma Sekali Tampil untuk Los Blancos)

Sehari setelah pengumuman resmi Lopetegui ke Real Madrid, Presiden RFEF Luis Rubiales memutuskan untuk memecat Lopetegui.

"Kami dipaksa mengakhiri kontrak dengan Julen Lopetegui,” ujar Rubiales dikutip BolaSport.com dari Football Espana.

“Lopetegui adalah pelatih yang bagus, tapi kami tak bisa menerima keputusan ini,” tutur Rubiales lagi.

Aksi RFEF memecat Lopetegui terbilang berani. Pasalnya, sehari setelah keputusan itu Piala Dunia 2018 akan bergulir.

Timnas Spanyol pun menunjuk mantan bek Real Madrid, Fernando Hierro, untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Lopetegui.

Pengkhianatan Lopetegui terhadap timnas Spanyol seolah mengulangi kisah kelam pada Piala Eropa 1980. Pada 8 Juni 1980, sehari sebelum Piala Eropa dimulai, pelatih timnas Spanyol kala itu, Ladislao Kubala, menyetujui tawaran untuk melatih FC Barcelona.

Keputusan itu disampaikan Kubala di depan awak media dan menimbulkan kegemparan baik di sepak bola Spanyol maupun internasional. Namun bedanya, Kubala meninggalkan timnas Spanyol setelah Piala Eropa 1980.

Akan tetapi, kabar kepindahan Kubala itu terlanjur membuat para pemain Spanyol terpukul. Buktinya, La Furia Roja tak bisa berbicara banyak dalam pesta olahraga antarnegara Eropa yang digelar di Italia. Spanyol menjadi juru kunci Grup 2.

Bahkan, Spanyol kala itu tak mampu mendulang satu pun kemenangan. Tim arahan Kubala hanya mampu meraih satu hasil imbang dan dua kekalahan dalam tiga pertandingan fase grup.

La Roja ditahan imbang Italia dengan skor 0-0 pada laga pertama. Setelah itu, mereka ditumbangkan Belgia dan Inggris dengan skor identik, 1-2, pada partai berikutnya. Status juru kunci membuat timnas Spanyol harus angkat kaki lebih cepat dari Italia.

Dengan pengkhianatan yang sama, akankah nasib serupa dialami timnas Spanyol pada Piala Dunia 2018? (Taufan Bara Mukti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com