KOMPAS.com - Pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen, akan mengubah gaya balapnya yang agresif setelah insiden yang terjadi pada seri balap Formula 1 (F1) GP Monako 2018, Minggu (27/5/2018).
Insiden pada GP Monako diakui Verstappen telah mendorong dia untuk mengendalikan naluri agresif yang masih menggebu di dalam dirinya.
"Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan apa yang tidak. Ini adalah situasi sulit yang saya hadapi," kata Verstappen dilansir BolaSport.com dari Express.
"Saya pikir, saya sudah melakukan segalanya dengan mengambil lebih banyak risiko. Saya tidak berpikir saya akan melewati pebalap-pebalap lain di depan saya," tutur pebalap berusia 20 tahun itu.
Baca juga: Pengumuman Penting, Ini 3 Turnamen Bulu Tangkis Bergengsi yang Bakal Digelar Sepanjang Juni 2018
Sebelumnya, Verstappen mengalami kecelakaan saat melakoni sesi latihan bebas ketiga (free practice 3/FP3) GP Monako di Sirkuit Jalan Raya Monte Carlo.
Gara-gara kecelakaan itu, tim mekanik yang mengurus dia gagal memperbaiki mobil tepat waktu sehingga Verstappen pun urung mengikuti sesi kualifikasi.
Verstappen akhirnya harus memulai balapan GP Monako 2018 dari posisi paling buncit.
Perubahan yang ditunjukkan Verstappen ternyata disambut gembira oleh kepala tim Red Bull, Christian Horner.
Horner merasa lebih dari senang karena pebalap mudanya mulai menata diri dan mencoba untuk berubah.
"Saya pikir pendekatan yang berbeda telah menyadarkan dia," kata Horner.
Setelah insiden ini, Christian Horner menyarankan agar Verstappen belajar dari rekan satu timnya, Daniel Ricciardo.
Menurut Horner, Ricciardo yang sukses menjadi pebalap tercepat pada GP Monako 2018 bisa dijadikan guru oleh Verstappen untuk ke depannya. (Susi Lestari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.