JAKARTA, KOMPAS — Kerusuhan tahanan dan narapidana terorisme di Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, dan peledakan bom oleh teroris di Surabaya, Jawa Timur, membawa keprihatinan mendalam bagi rakyat Indonesia.
Atas kedua peristiwa itu, para alumni Universitas Gadjah Mada di seluruh dunia menggalang dana dengan cara berlari bersama di berbagai belahan dunia.
Kegiatan yang dilakukan oleh alumni UGM yang tergabung dalam grup Kagama Virtual dan Kagama Virtual Running sekaligus tersebut bertujuan juga menggalang dana bagi korban kejadian terorisme tersebut.
Koordinator kegiatan ini, Joko Supriyono, dari Arab Saudi, Rabu (30/5/2018), mengatakan, hobi berlari bersama secara virtual menginspirasi mereka untuk mengumpulkan dana (fundraising) dengan cara berlari bersama mengelilingi dunia dengan total jarak 40.075 km.
Jumlah peserta lari yang terlibat kegiatan ini sekitar 200 orang. Semuanya merupakan alumni UGM dan tersebar di berbagai belahan bumi, seperti Australia, Singapura, Inggris, Arab Saudi, Indonesia, dan Malaysia. Masing-masing orang harus berlari sejauh 201 km untuk mencapai total jarak tempuh 40.075 km.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari beberapa anggota grup tersebut. Mahartati Wahyuni, alumnus Fakultas Kehutanan yang sudah berlari sejauh lebih dari 300 km, menyatakan kebahagiaannya mengikuti kegiatan ini.
Di samping ingin menggalang dana, dia juga merasakan bahwa dengan rutin berlari bersama Kagama Virtual, pusing kepala yang sering dideritanya sudah hilang dan badan pun terasa sehat, fokus dalam bekerja, dan menjadi lebih produktif.
Jemexz Sustya Budi, yang bertugas mencatat capaian jarak peserta penggalangan dana, melihat perubahan yang cukup signifikan dari anggota kelompok itu. Semula mereka berlari untuk diri sendiri, kini mereka berlari untuk bersedekah. Anggota yang terlibat dalam kegiatan ini pun semakin banyak.
Jemexz mengungkapkan, sebelum kegiatan berlari mengelilingi dunia, grup ini sempat mengadakan penggalangan juga berlari sejauh 100 km untuk beasiswa mahasiswa kurang beruntung di UGM.
Sampai saat ini, total dana yang dikumpulkan oleh dua grup Facebook Kagama dan Kagama Virtual Running sebesar Rp 75 juta. Dana ini akan segera diserahkan kepada keluarga almarhum Brigadir Polisi Fendi Setyanto Nugroho, yang gugur dalam kerusuhan di Mako Brimob, dan Aloysius Bayu Rendra Wardhana, yang meninggal dunia akibat bom bunuh diri di GKI Diponegoro, Surabaya.
Sulastama dan Joko Supriyono, penggagas acara ini, berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut dan difokuskan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa kurang beruntung di UGM.
"Kami yang berkeringat, Anda yang memberi berkat, mahasiswa menerima manfaat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.