GRESIK, KOMPAS.com – Persegres Gresik United kalah 2-3 ketika menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Joko Samudro, Kamis (10/5/2018), dalam lanjutan Liga 2.
Gol Persegres dihasilkan Saddam Sudarma Hendra menit ke-34 dan Sigit Hermawan (83'). Sementara itu gol PSIM dihasilkan Ismail Haris (13'), Hendika Arga Permana (67') dan Fachri Muslim pada masa injury time.
“Saya sesalkan kenapa anak-anak terbawa permainan mereka, sebab mereka tunggu di belakang kami malah main ke samping. Padahal, instruksi saya passing pendek dan main ke depan. Makanya kami akhirnya jenuh, terus mereka serang balik, selesai,” ucap pelatih Persegres Pudji Handoko, selepas pertandingan.
(Baca Juga: Ini Pesan Arsene Wenger Kepada Suksesornya Jelang Laga Perpisahan Bersama Arsenal)
Saat ketinggalan 1-2, Pudji sempat mencoba melakukan perombakan di lini tengah. Dia menarik Zainal Arifin dan memasukkan Nunung Dwi Cahyo sehingga bisa menyamakan kedudukan, tapi kembali kebobolan pada masa injury time.
“Sebetulnya pergantian itu tepat, karena masuknya Nunung mampu membawa kami mencetak gol. Tapi memang transisi bertahan kami yang jelek, sehingga kembali kebobolan,” ujar dia.
Padahal menurut Pudji, setiap kali latihan dirinya sudah berusaha memperbaiki komunikasi para bek, sehingga diharapkan dalam pertandingan dapat menjadikan mereka tampil solid.
“Kesalahan itu terus berulang, padahal selalu kami evaluasi setiap kali latihan. Tapi pada saat pertandingan, masih saja terjadi. Makanya, ke depan kami akan lebih mantapkan transisi bertahan dan juga antisipasi bola-bola atas,” kata dia.
“Para pemain juga kurang sabar dan cenderung terburu-buru. Makanya begitu hilang bola, kami cepat kena serangan balik dan selesai,” tutur Pudji.
Dia juga membeberkan alasan Persegres tetap menyerang meski sudah menyamakan kedudukan.
“Kenapa saat sudah imbang kami masih menyerang? Bagi kami, seri di kandang itu bagai kalah. Makanya kami tetap menyerang, hanya begitu kena serangan balik kami malah kebobolan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.