Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita Rasa Lokal pada Piala Presiden 2018

Kompas.com - 10/02/2018, 08:08 WIB
Ferril Dennys,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Piala Presiden bukan sekadar turnamen pemanasan jelang kompetisi bergulir. Lebih dari itu, turnamen tahunan yang digagas Presiden Joko Widodo ini bisa menjadi berkah bagi rakyat Indonesia.

Lewat turnamen ini, pelatih lokal meraih prestasi. Munculnya pelatih lokal berkualitas akan melahirkan pemain bagus yang bermuara terhadap kemajuan tim nasional.

Dua pelatih lokal yang sejauh ini berjaya di Piala Presiden 2018 adalah Rahmad Darmawan (Sriwijaya FC) dan Djadjang Nurdjaman (PSMS Medan).

Mereka membawa timnya masing-masing lolos ke semifinal. Kualitas mereka sebagai juru taktik akan diuji dua pelatih asing, Stefano Cugurra (Persija Jakarta) dan Hans-Peter Schaller (Bali United).


Kemunculan Rahmad dan Djadjang setidaknya menjawab keresahan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi yang menginginkan banyak pelatih lokal berkualitas.

Indonesia memang cukup minim pelatih lokal berkualitas. Bayangkan, menurut catatan pada Maret 2017, Indonesia hanya memiliki 197 orang pelatih berlisensi A, B, dan C.

Bahkan, dari angka tersebut, Indonesia tidak memiliki lisensi AFC Pro Diploma. Hal itu bakal menjadi masalah nantinya karena klub-klub di kasta tertinggi di Asia harus ditangani pelatih dengan lisensi AFC Pro Diploma pada 2020.

Syarat tersebut disampaikan instruktur pelatih Sutan Harhara.  Menurut mantan pelatih Persela Lamongan tersebut, Indonesia tertinggal jika dibandingkan Malaysia, Singapura, dan Thailand.

"Negara-negara di Asia Tenggara sudah memiliki pelatih berlisensi AFC Pro Diploma yang menjadi persyaratan menangani klub mulai 2020. Berarti, tinggal dua tahun lagi mempersiapkan pelatih lokal agar bisa memiliki lisensi tersebut,” tutur Sutan.

“Jadi, targetnya tahun ini atau 2019 sudah ada pelatih lokal yang memiliki lisensi itu. Bila tidak, klub-klub Liga 1 terpaksa memakai jasa pelatih asing. Pelatih lokal yang berlisensi A AFC pada akhirnya melatih klub Liga 2 atau Liga 3,” ucapnya menambahkan.

Sutan menilai banyak pelatih lokal yang berkualitas dan sudah selayaknya mengantungi lisensi tertinggi itu. Pelatih seperti Widodo Cahyono Putro, Indra Sjafri, Aji Santoso, Fakhri Husaini, atau pun Rahmad Darmawan sudah seharusnya berlisensi AFC Pro Diploma.

Mungkin Indonesia perlu belajar kepada Islandia yang beberapa waktu lalu menggelar uji coba di Tanah Air. Kontestan Piala Dunia 2018 itu telah menerapkan sistem sepak bola yang sangat maju.

Islandia sebetulnya jauh di bawah Indonesia jika mengacu luas wilayah dan jumlah penduduk.


Dikutip BolaSport.com dari data The Guardian pada 2016, Islandia berpenduduk 330.000 orang. Jumlah itu kurang dari angka penduduk gabungan Kecamatan Cengkareng dan Kalideres (kira-kira 370.000 orang).

Namun, Islandia mampu berprestasi meski minim penduduk. Kemajuan sepak bola Negara Es itu juga merupakan buah kemunculan pelatih-pelatih berkualifikasi top.

Sejak 2002, Asosiasi Sepak Bola Islandia (KSI) bekerja keras merevolusi infrastruktur dan metode kepelatihan. Islandia fokus kepada produksi pelatih-pelatih lokal dengan mengadakan kursus UEFA di ibu kota, Reykjavik.

Hasilnya, lebih dari 800 orang memegang lisensi UEFA dan 185 kepala di antaranya memiliki lisensi tingkat A yang prestisius.

"Anda tak bisa sukses tanpa pemain yang bagus, tapi tim kami saat ini sudah dikembangkan oleh pelatih-pelatih Islandia selama 10-15 tahun terakhir," kata Heimir Hallgrimsson, pelatih timnas Islandia.

"Pelatih sepak bola layak mendapatkan kredit. Sebanyak 70 persen dari kami punya lisensi B UEFA dan 23 persen lisensi A. Mereka mengembangkan semua pemain dari berbagai kelompok umur dan gender," tuturnya.

Kiprah pelatih asing

Minimnya pelatih lokal disebut sebagai salah satu masalah akut di sepak bola Indonesia. Kondisinya ini makin miris bila melihat kejayaan pelatih asing di panggung kompetisi Indonesia dalam dua musim terakhir.

Mari kita tengok lebih dulu kiprah pelatih lokal di Indonesia Soccer Championship 2016. Kompetisi yang digelar saat Indonesia disanksi FIFA tersebut dihuni 12 pelatih lokal.

Mereka adalah Indra Sjafri (Bali United), Yunan Helmi (Barito Puteraq), Bhayangkara FC (Ibnu Grahan), Jafri Sastra (Mitra Kukar), Eduard Tjong (Persegres Gresik United), Aji Santoso (Persela Lamongan), Hanafi (Perseru Serui), Djadjang Nurdjaman (Persib Bandung), Muhammad Zein Alhadad (Persija Jakarta), Suharto AD (PS TNI), Semen Padang (Nilmaizar), dan Widodo Cahyono Putro (Sriwijaya FC).

Sementara pelatih asing berjumlah enam orang yakni Milomir Seslija (Arema), Gomes de Olivera (Madura United), Jaino Matos (Persiba Balikpapan), Angel Alfredo Vera (Persipura Jayapura), Robert Rene Alberts (PSM Makassar), dan Dragan Dukanovic (Borneo FC).

Kendati demikian, pelatih asing pada akhirnya menjadi yang tersukses dari kompetisi dengan 18 klub ini. Pelatih asal Argentina, Angel Alvredo Vera, mampu membawa Persipura Jayapura menjadi kampiun.

Catatan dia cukup baik dengan mempersembahkan 20 kemenangan, delapan seri, dan enam kekalahan. Total, tim berjulukan Mutira Hitam tersebut mengoleksi 69 poin.

Alfredo juga mampu membawa Persipura menorehkan hasil pertandingan dengan skor tertinggi yakni kala mengalahkan Barito Putera dengan skor 5-4 pada 13 Juni 2016.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com