JAKARTA, KOMPAS.com - Perpindahan Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn ke Liga Malaysia masih menjadi polemik. Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mempertanyakan motivasi keduanya dengan bermain di negara tetangga.
Perwakilan Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn, Muly Munial, menumpahkan keluh-kesah terkait kliennya yang terancam gagal berkarier di Malaysia bersama Selangor FA.
Sebelumnya, Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn resmi meneken kontrak berdurasi semusim dengan Selangor FA pada Sabtu (2/12/2017).
Baca juga : Evan Dimas dan Ilham Udin Dikontrak Satu Tahun oleh Selangor FA
Polemik terjadi saat Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mempertanyakan motivasi Evan dan Ilham hijrah ke klub Malaysia.
Edy menganggap tawaran gaji tinggi di Negeri Jiran membuat seseorang bisa menggadaikan nasionalismenya.
Selain itu, Ketua Umum PSSI enggan permainan Evan dan Ilham tidak terbaca oleh pemain-pemain asal Malaysia yang bersatus pemain timnas.
Maklum, kedua pemain tersebut merupakan pilar penting timnas U-23 Indonesia demi target lolos ke semifinal Asian Games 2018.
Di sisi lain, Muly Munial mengungkapkan perkara yang bakal menimpa Evan dan Ilham andaikan terjadi pemutusan kontrak secara sepihak dengan Selangor.
Baca juga : Alasan Selangor FA Gaet Evan Dimas dan Ilham Udin
Tidak hanya itu, secara jangka panjang, sepak bola Indonesia kesuluruhan bakal terkena dampaknya.
BolaSport.com mencoba menilik sejumlah kerugian yang bisa dialami Evan Dimas dan Ilham Udin andai terjadi pemutusan kontrak dengan pihak Selangor FA. (Segaf Abdullah)
1. Mencemarkan nama pemain Indonesia
Selangor FA menjadi tim asal Malaysia yang terbilang "ketagihan" mengontrak pemain asal Indonesia.
Nama-nama seperti Ristomoyo, Elie Aiboy, Bambang Pamungkas, hingga Andik Vermansah menjadi pilar penting tim berjulukan Gergasi Merah tersebut.
Andai ada pemutusan kontrak secara sepihak, boleh jadi Selangor FA, klub-klub lain di Malaysia, atau klub-klub luar negeri lain kapok berurusan dengan klub Indonesia.
2. Tuntutan pihak Selangor FA