Giliran Presiden FIGC yang Mundur Setelah Italia Tersingkir

KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio, memutuskan mundur dari jabatannya pada Senin (20/11/2017). Dia mengambil keputusan tersebut saat FIGC mengadakan pertemuan untuk membahas pelatih baru timnas Italia.

Kursi pelatih Gli Azzurri sedang kosong menyusul pemecatan pelatih Gian Piero Ventura pada awal pekan lalu. Ventura disebut sebagai biang keladi yang membuat Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 karena kalah agregat dari Swedia pada play-off kualifikasi zona Eropa.

Saat FIGC mengadakan pertemuan, Tavecchio memutuskan untuk mundur. Sama seperti Ventura, Tavecchio juga mendapat tekanan besar karena kegagalan Italia yang untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah tak ambil bagian dalam event tersebut.

Kritik kepada FIGC pun dengan lantang disuarakan oleh mantan pemain Napoli, Paolo Cannavaro.

"Saya berharap bahwa kegagalan ini membuat kami introsspeksi dan mereformasi organisasi sepak bola kami," ujar pemain yang menjadi kapten Italia saat juara Piala Dunia 2006.

"Selamat tinggal para mumi yang menjalankan sepak bola. Pergilah dari jalan kami!"

Merebak pula kabar negatif yang menyebutkan penolakan Carlo Ancelotti untuk menjadi pelatih timnas Italia adalah akibat dari ketidakpercayaan kepada rezim Tavecchio. Dia menjabat sebagai Presiden FIGC sejak 2014, menggantikan Giancarlo Abete.

Saat disinggung mengenai kemungkinan menggantikan Tavecchio, Abete menampik anggapan tersebut.

"Apakah saya akan menggantikan Tavecchio? Tentu saja tidak!" kata Abete.