PALEMBANG, KOMPAS.com - Sriwijaya FC gagal menuai angka dalam dua lawatan Liga 1. Pelatih kepala Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, menegaskan bahwa pasukannya akan bangkit dalam dua laga terakhir.
Sriwijaya FC tidak memikul beban berat dalam mengarungi sisa kompetisi Liga 2017. Tim berjulukan Laskar Wong Kito ini sudah bebas dari ancaman degradasi, sehingga tak ada lagi yang merisaukan.
Meskipun demikian, Sriwijaya FC ingin memaksimalkan laga pamungkas. Mereka ingin mendulang poin penuh saat menjamu Persegres Gresik United yang sudah pasti degradasi dan ketika tandang ke markas Persipura Jayapura.
"Lawan Persegres akan kami maksimalkan di kandang. Kemudian lawan Persipura di Papua pada laga terakhir akan dimaksimalkan. Target harus menang," ujar Hartono, Selasa (31/10/2017).
Dia mengakui, kekalahan beruntun melawan PS TNI (25/10) dan Bali United (30/10) membuat Yuu Hyun-koo dan kawan kawan tidak beranjak dari posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1. Suntikan bonus juga belum mampu membuat para pemain bangkit.
"Ada perubahan strategi setelah lawan PS TNI. Dipakai melawan Bali United anak-anak belum mampu menerjemahkannya. Pada babak kedua, baru mengerti dan permainan berkembang," ungkap Hartono.
Sementara itu manager Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, menambahkan bahwa para pemain memerlukan suntikan motivasi yang lebih besar, baik moril maupun materiil.
"Mereka sudah tampil baik. Ayo terus dukung Sriwijaya. Suporter beri dukungan moril dan manajemen bakal beri dukungan moril dan meteriil," tutup Ucok.
Saat ini Sriwijaya FC mengoleksi total 38 poin dan menempati urutan ke-14. Mereka unggul tujuh angka atas Perseru Serui yang ada di urutan ke-16 atau posisi teratas zona degradasi.
Lantaran Liga 1 hanya tersisa dua laga atau maksimal enam poin yang diperebutkan, mustahil bagi Perseru menggeser Sriwijaya FC. Saat ini, hanya Perseru dan Semen Padang yang bersaing untuk mengikuti jejak Persiba Balikpapan dan Persegres yang dipastikan turun kasta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.