Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umuh Muchtar Gerah Kerap Disebut Biang Kerok Kegagalan Persib

Kompas.com - 19/10/2017, 10:06 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mulai gerah lantaran kerap dicap sebagai aktor di balik kegagalan Persib Bandung pada kompetisi Liga 1 Indonesia.

Seperti diketahui, performa Persib terus merosot. Raihan lima kali seri secara beruntun dan sekali kalah mengundang reaksi keras dari suporter Persib (bobotoh).

Umuh pun turut kena imbas lantaran selalu dianggap terlalu banyak campur tangan dalam urusan teknis. Dia menilai, kondisi Persib saat ini menjadi tanggung jawab kolektif baik dari unsur tim maupun manajemen.

"Semuanya (harus bertanggung jawab). Saya juga sebagai manajer harus bertanggung jawab. Tapi saya tidak ada intervensi. Tapi kalau sudah apa-apa saya yang disalahkan, ini yang gak baik," ucap Umuh saat ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Rabu (18/10/2017).

Umuh menegaskan, dirinya tak pernah terlibat dalam urusan dapur tim. Salah satu contohnya dalam urusan perekrutan pemain musim ini.

"Kalau dulu saya yang bertanggung jawab, dulu saya bisa tentukan pemain. (Sekarang) sudah diserahkan ke PT (manajemen), PT yang hitung biaya. Tanya Maitimo, Sergio, Kim, Matsunaga ada lima orang. Tanya apakah hubungan dengan saya dulu? Tidak," ucap Umuh.

"Mereka sudah dihubungi PT. Jangan salahkan Glen juga, Glen punya tujuan cari pemain bagus sampai keluarkan biaya mahal. Semuanya PT yang rekrut tapi kita kecele dengan Cole, ternyata kaki kanan dia cedera tidak bisa buat gol," tambahnya.

Sebagai seorang manajer tim yang berangkat dari suporter fanatik, Umuh mengaku jelas lebih kecewa dengan kondisi Persib saat ini. Apalagi, tak sedikit uang yang dia turut keluarkan saat Persib lepas dari suntikan dana pemerintah.

"Apalagi saya yang pengurus, saya mengeluarkan uang, saya lebih sakit. Nanti saya bicara bagaimana jejak awal dari bobotoh sampai manajer. Saya yang mendirikan PT dulu tidak ada yang nyumbang, seratus persen uang saya," tuturnya.

"Sedih, apa saya harus bersumpah. Waktu draw, saya tidak bisa tidur. Itu bisa merenggut nyawa saya, kesehatan saya terancam. Badan saya tidak normal karena terus memikirkan Persib," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com