MADRID, KOMPAS.com - Presiden La Liga, Javier Tebas, mengatakan, pihaknya akan tetap melaporkan Paris Saint-Germain ke UEFA soal transfer Neymar, apa pun hasilnya.
Tebas menilai bahwa tawaran PSG senilai 222 juta euro (sekitar Rp 3,4 triliun) terhadap pemain FC Barcelona tersebut melanggar aturan Financial Fair Play.
"Sekalipun transfer itu tidak terjadi, kami akan tetap melaporkannya. Presiden PSG sudah mendapat peringatan, tetapi tidak ada perubahan," kata Tebas.
Menurut Tebas, PSG bisa menawarkan uang sebanyak itu karena mendapat suntikan dana dari investor mereka.
Suntikan dana tersebut yang dinilai Tebas melanggar aturan FFP UEFA.
Baca juga: Soal Aktivitas Transfer, UEFA Awasi Man City dan PSG
"PSG tidak mungkin punya hak komersial lebih mahal dari Real Madrid atau Barcelona. Mereka mendapat suntikan dana dari Qatar dan itu melanggar aturan," tuturnya.
Tebas bukan satu-satunya yang berniat melaporkan PSG ke UEFA.
Klub Neymar, Barcelona, juga punya tendensi serupa seiring saga transfer yang tak kunjung selesai.
Cetak Gol Berkelas, Kaka Gagal Bawa Timnya Menang https://t.co/H4aeKWVHzk pic.twitter.com/ulYxCCKSS9
— BolaSport.com (@bolasportcom) 30 Juli 2017
Namun, Tebas menegaskan bahwa dia tak punya maksud membela Blaugrana.
"Kalau Barcelona mau mengajukan protes, itu urusan mereka. Namun, ini sudah menjadi masalah La Liga. klub lain juga bisa mengalami masalah serupa besok atau lusa," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.