BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta pelaku pengeroyok Ricko Andrean (22), secara jantan bertanggung jawab dan meminta maaf. Menurut dia, perilaku anarkis seperti itu sangat mencoreng nilai kemanusiaan.
Ricko merupakan salah seorang bobotoh (suporter Persib Bandung) yang jadi korban pengeroyokan salah sasaran sesama bobotoh pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (22/7/2017). Ricko dikeroyok lantaran dikira Jakmania (suporter Persija Jakarta).
"Saya berharap mereka-mereka yang melakukan secara gentle bertanggung jawab meminta maaf kepada Ricko di Rumah Sakit Santo Yusuf. Siapapun yang melakukan kekerasan supaya memberikan pertanggungjawaban moril untuk meminta maaf dan jangan pernah mengulangi lagi kepada siapapun," ucap Ridwan seusai menengok Ricko di RS Santo Yusuf, Senin (24/7/2017).
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Bobotoh Belajar dari Insiden Pengeroyokan Ricko
Dari hasil kunjungannya, Ridwan mengatakan kondisi Ricko sangat mengkhawatirkan. Luka lebam nyaris menutupi sekujur tubuhnya.
Dari hasi pemeriksaan dokter, kata Ridwan, Ricko mengalami gegar otak akibat trauma benda tumpul di bagian kepala.
"Kelihatannya gegar otak dan luka-luka di seluruh tubuh. Menurut dokter sedang diobservasi selama tiga hari. Setelah itu baru ketahuan treatment apa yang paling maksimal untuk penyembuhan dia," ucapnya.
Hingga saat ini Ricko masih tak sadarkan diri. Kompas.com sempat melihat kondisi Ricko di ruang Lukas No 7. Pria yang bekerja di salah satu supermarket di Bandung itu sesekali merintih kesakitan.
Dari informasi yang beredar di media sosial, Ricko bukan satu-satunya korban pengeroyokan dalam pertandingan itu. Ridwan pun mengaku telah mendapat kabar tersebut tetapi dia belum bisa memverifikasi kebenerannya.
Dia pun meminta agar masyarakat melaporkan korban-korban pengeroyokan lainnya.
"Saya juga mendengar tetapi saya belum verifikasi. Jadi masih simpang siur. Kalau ada laporan nanti saya cek," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.