KOMPAS.com - FIFA memberikan kewenangan kepada wasit untuk menghentikan dan menunda pertandingan jika para pengadil lapangan melihat adanya diskriminasi dari suporter saat perhelatan Piala Konfederasi 2017.
Tindakan ini merupakan bagian dari "prosedur tiga langkah" yang digagas FIFA.
Prosedur tersebut memperbolehkan pejabat pertandingan untuk menghentikan, menunda, dan kemudian membatalkan pertandingan bila perilaku fans dianggap telah berlebihan.
9?? previous editions
— FIFA.com (@FIFAcom) June 14, 2017
5?? different winners
More about the #ConfedCup
??https://t.co/iX0ZqyXQob pic.twitter.com/A4idcRZDlE
Badan sepak bola dunia tersebut juga akan menyebarkan pengamat anti-diskriminasi.
"Ini adalah perubahan mendasar dalam perang melawan diskriminasi," kata Presiden FIFA, Gianni Infatino.
"Kedua usulan ini merupakan alat ekstra bagi wasit dan pejabat pertandingan untuk mencegah sikap diskriminatif dan memastikan bahwa atmosfer di stadion merupakan pertandingan yang adil dan saling menghormati," tutur Infatino melanjitkan.
Piala Konfederasi digelar di Rusia mulai 17 Juni hingga 2 Juli 2017. Ajang ini mempertemukan para juara di enam zona konfederasi FIFA, juara Piala Dunia, dan tuan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.