DORTMUND, KOMPAS.com - Orang yang diduga mendalangi tindakan pengeboman bus tim Borussia Dortmund ditangkap.
Pelaku itu bernama Sergej W. Dia mengaku menyerang bus Die Borussen, julukan Dortmund, dengan tujuan untuk mendapatkan uang.
Situs Der Spiegel melansir bahwa pihak kepolisan Jerman menangkap pria berusia 28 tahun tersebut di Tuebingen, sebuah kota di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Jerman.
Berdasarkan hasil penyidikan, Sergej menyerang bus tim Borussia Dortmund dengan bom karena alasan finansial.
Dia mengaku, jika bom tersebut menelan korban jiwa atau luka, saham Dortmund di pasaran akan jatuh dan dia mendapat keuntungan dari kejadian tersebut.
Pasalnya, dia baru bisa mendapat uang jika saham klub asal Nordrhein-Westphalia tersebut anjlok di pasaran.
Dia diduga menyalakan detonator tiga buah bom dari kamarnya. Namun, rencana pria ini gagal. Bom yang dia nyalakan meleset dari sasaran.
The suspect reportedly expected BVB's share price to decline as a result of the bus attack, and looked to make millions in profit.
— Felix Tamsut (@ftamsut) 21 April 2017
Akan tetapi, rencana Sergei ini bukannya tanpa efek negatif bagi Dortmund.
Pertandingan leg pertama babak perempat final antara Dortmund dan AS Monaco di Stadion Signal Iduna Park, Selasa (11/4/2017), gagal terlaksana dan baru dilanjutkan keesokan harinya.
Selain itu, bek Dortmund asal Spanyol, Marc Bartra, mengalami patah tangan dan harus dioperasi.
Setelah kalah 2-3 di markas sendiri, Dortmund kembali gagal menaklukkan AS Monaco pada dua leg babak delapan besar Liga Champions. Dortmund kalah 1-3 dan tersisih dengan agregat 3-6.
Dengan terungkapnya motif percobaan pengeboman tersebut, kepolisian Jerman juga memastikan bahwa Sergej tidak terlibat dengan gerakan terorisme dari organisasi ekstremis ISIS. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.