Jika bukan soal besaran kontrak atau cara Essien menuju Indonesia, lantas pertanyaan mendasar apa yang muncul dan belum terjawab? Pertanyaan itu adalah, "Apakah Persib memang butuh Essien?"
Nama Essien baru muncul setelah sejumlah netizen mengunggah foto bersama dia di media sosial pada akhir pekan lalu atau pada hari final Piala Presiden 2017.
Sehari menjelang kehadiran Essien, pelatih Djadjang Nurdjaman membantah kabar pembelian Essien. Pekan sebelumnya, dia menyatakan bahwa timnya butuh striker, posisi yang selama Piala Presiden 2017 amat bergantung kepada Sergio van Dijk.
Didier Drogba dan Dimitar Berbatov pun dirumorkan tengah dibidik Persib. Namun, gelandang? Persib justru mencoret sejumlah pemain seleksi di sektor tengah.
Baca juga: Dedi Kusnandar Bandingkan Michael Essien dengan Cristian Gonzales
Dibandingkan lini depan, komposisi pemain di lini tengah Persib lebih padat. Kim Jeffrey Kurniawan, Hariono, Dedi Kusnandar, dan Gian Zola adalah nama-nama gelandang di skuad Djanur, panggilan akrab Djadjang Nurdjaman.
Sedangkan di lini depan, Persib cuma punya Van Dijk di posisi nomor 9. Memang, ada Shohei Matsunaga atau Tantan yang bisa dipasang di posisi tersebut, tetapi keduanya lebih cocok sebagai penyerang penyokong, bukan target man.
Essien memang bisa dipasang di berbagai posisi berbeda, termasuk bek kanan ketika memperkuat Chelsea dan Real Madrid. Namun, tempat terbaik dia adalah di posisi nomor 8 alias gelandang tengah seperti halnya ketika bertandem denga Frank Lampard di Chelsea.
Di posisi tersebut, dia akan bersaing dengan Kim dan Dedi. Essien juga bisa menjadi opsi di pos gelandang bertahan ketika Hariono absen.
Ada opsi juga dia ditempatkan di pos gelandang serang, posisi Gian Zola saat ini. Hal itu juga amat dimungkinkan mengingat skill individu dia dan kemungkinan Zola memperkuat timnas U-22.
Baca juga: Di Persib, Essien Pakai Nomor Keberuntungannya
Sekalipun banyak saingan, Essien pastinya tetap akan menjadi pilihan utama pelatih Djanur. Tak mungkin pula pelatih yang pernah menimba ilmu di Inter Milan itu menyia-nyiakan pemain berharga miliaran rupiah di bangku cadangan.
Dengan pengalaman internasionalnya, Essien memang pantas dengan status tak tergantikan di tim utama. Namun, bisakah dia melawan bahaya laten utamanya yang menempel di tubuhnya sejak 2009, cedera?